Simpan HP di Saku Celana Ternyata Bisa Timbulkan Penyakit Berbahaya Ini

R24/riz
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM - Menyimpan ponsel di saku celana pastinya menjadi hal yang sudah biasa, bahkan dianggap sebagai hal yang lumrah. Menaruh HP di saku membuat pengguna bisa mengaksesnya dengan cepat. 

Akan tetapi, di sisi lain, kebiasaan menaruh HP di saku diyakini sebagian orang bisa menimbulkan masalah kesehatan tertentu. 

Salah satu keyakinan yang mungkin sudah cukup umum didengar adalah menyimpan HP di saku bisa memicu kanker. Jika keyakinan ini benar, lantas apakah boleh menyimpan ponsel di saku? 

Sebelum mengetahui boleh atau tidak, pengguna perlu mengetahui dulu dasar dari apa yang membuat HP bisa memicu kanker. HP diyakini sebagian orang bisa memicu kanker karena radiasi yang dihasilkan. 

Baca Juga: TAHUKAH ANDA, Inilah 7 Kebiasaan Sederhana untuk Meningkatkan IQ di Atas Rata-rata

Untuk diketahui, HP atau smartphone memang memiliki radiasi yang dikenal dengan radiasi frekuensi radio atau radio medan elektromagnetik. 

Akan tetapi, radiasi yang dihasilkan HP tingkatnya rendah. Radiasi tersebut bukanlah jenis radiasi yang menyebabkan kerusakan akut pada tubuh. 

Meski demikian, radiasi secara umum bisa membahayakan kesehatan. Lalu, bagaimana dengan radiasi HP?

HP bisa berkomunikasi dengan menggunakan gelombang frekuensi radio, yang merupakan bentuk radiasi elektromagnetik. 

Gelombang frekuensi radio adalah gelombang yang paling lemah dalam spektrum radiasi elektromagnetik. Namun, itu tidak berarti bahwa gelombang tersebut sepenuhnya tidak berbahaya. 

Radiasi frekuensi radio berintensitas tinggi dapat menghasilkan panas, menyebabkan peningkatan suhu tubuh, dan bahkan luka bakar. 

Dikutip dari Yahoo, radiasi tinggi seperti sinar gamma dan sinar-X, dapat mengionisasi atom, yang mana elektron dilepaskan dari atom yang stabil. Proses ioniasi atom tersebut nantinya dapat merusak DNA dan menyebabkan kanker. 

Sementara itu, radiasi frekuensi radio dari HP yang relatif rendah dianggap tidak mengionisasi atom dan akhirnya tidak bersifat karsinogenik atau tidak memicu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh. 

Radiasi HP tidak memiliki ciri-ciri radiasi karsinogenik yang berbahaya. Meski demikian, terdapat beberapa penelitian yang mengeklaim terdapat pengaruh antara penggunaan HP dengan kanker, seperti kanker otak. 

Namun, sayangnya, penelitian penggunaan HP dan tingkat kanker otak itu belum kuat untuk membuktikan bahwa HP menjadi faktor utama yang menyebabkan jenis kanker tersebut. 

Untuk diketahui, berdasar data CDC (Centers for Disease Control and Prevention), badan pengendalian penyakit Amerika Serikat, diketahui bahwa tingkat kanker otak dan sistem saraf baru telah menurun sejak 1990. 

Sementara itu, Elizabeth Hatch, ahli epidemiologi Universitas Boston mengatakan, seandainya ponsel menyebabkan tumor otak, tingkat kasus tumor otak seharusnya meningkat seiring dengan meningkatnya penggunaan telepon pintar.

Baca Juga: Profil Khaled El-Enany, Orang Arab Pertama yang Memimpin UNESCO Sebagai Direktur Jenderal

Selain itu, ada pula penelitian tentang radiasi HP dengan tingkat tinggi dapat merusak lapisan rahim, sel telur, folikel ovarium, dan embrio, serta bahkan dapat membahayakan perkembangan janin. 

Penelitian tersebut dilakukan hanya pada hewan. Temuan penyakit akibat radiasi HP pada penelitian tersebut sayangnya belum direplikasi pada manusia sehingga tidak bisa secara tegas diklaim radiasi HP mengakibatkan masalah kesehatan pada manusia.

Dengan hasil penelitian yang belum kuat, masalah radiasi HP dan kanker artinya masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak