RIAU24.COM - Di tengah perang dagang AS-Tiongkok yang kembali memanas, Donald Trump mengatakan pada hari Selasa bahwa pemerintahannya berencana untuk menghentikan pembelian minyak goreng dari Beijing sebagai balasan atas dugaan penolakannya untuk membeli kedelai Amerika.
Pernyataan tersebut muncul beberapa hari setelah Tiongkok membatasi ekspor logam tanah jarang, yang memiliki berbagai aplikasi mulai dari pembuatan ponsel pintar hingga peralatan pertahanan.
Apa yang dikatakan Donald Trump tentang ekspor kedelai ke China?
Donald Trump telah menyatakan bahwa AS akan mengenakan tarif 100 persen kepada Tiongkok atas tindakannya terkait logam tanah jarang.
Ia menulis di Truth Social pada hari Selasa bahwa Tiongkok tidak membeli kedelai dari petani Amerika.
Ia menyebut langkah tersebut sebagai tindakan yang tidak bersahabat secara ekonomi.
"Saya yakin bahwa Tiongkok dengan sengaja tidak membeli Kedelai kami, dan menyebabkan kesulitan bagi Petani Kedelai kami, merupakan Tindakan yang Bermusuhan Secara Ekonomi. Kami sedang mempertimbangkan untuk mengakhiri bisnis dengan Tiongkok terkait Minyak Goreng, dan elemen Perdagangan lainnya, sebagai pembalasan. Sebagai contoh, kami dapat dengan mudah memproduksi Minyak Goreng sendiri, kami tidak perlu membelinya dari Tiongkok," tulisnya.
Tiongkok dilaporkan menghindari pembelian kedelai, yang mengakibatkan rendahnya harga kedelai di AS.
Pemerintahan Trump telah menjanjikan paket bantuan bagi para petani; namun, paket tersebut tertunda karena penutupan pemerintah yang masih berlangsung.
Ekspor minyak goreng bekas dalam negeri telah menurun karena negara tersebut mengakhiri keringanan pajak ekspor pada bulan Desember tahun lalu.
Tiongkok juga telah mengurangi pembelian kedelai AS akibat perang dagang Trump. Tiongkok membeli kedelai dari Brasil.
Ekspor kedelai AS mencapai $12,6 miliar. Langkah Tiongkok ini merugikan petani di negara bagian yang diperintah Partai Republik.
Mulai 8 November, Tiongkok akan membatasi ekspor 12 dari 17 bahan tanah jarang. Tiongkok telah mengumumkan bahwa tidak ada vendor yang dapat mengekspor bahan-bahan tersebut tanpa persetujuan pemerintah.
Hal ini terjadi beberapa hari menjelang pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan mitranya dari Tiongkok, Xi Jinping, mengenai perdagangan.
Kelangkaan tanah jarang dapat menimbulkan masalah besar bagi Amerika Serikat, karena digunakan untuk membuat jet tempur F-35, pesawat tanpa awak Predator, kapal selam kelas Virginia dan Columbia, rudal Tomahawk, sistem radar, dll.
(***)