Ketika IMF Beri Peringatan Tentang Kecerdasan Buatan

R24/tya
Sebuah papan reklame yang mengiklankan perusahaan kecerdasan buatan (AI) di San Francisco, California/ AFP
Sebuah papan reklame yang mengiklankan perusahaan kecerdasan buatan (AI) di San Francisco, California/ AFP

RIAU24.COM Dana Moneter Internasional (IMF) telah memprediksi bahwa, seperti halnya krisis dot-com di awal tahun 2000-an, ledakan investasi kecerdasan buatan Amerika Serikat dapat terbukti hanya sebuah gelembung ekonomi dan bisa saja pecah.

Pierre-Olivier Gourinchas, kepala ekonom IMF, mengatakan bahwa ledakan tersebut dapat menghancurkan ekonomi AS atau global.

Gelembung dot-com vs gelembung AI

Ia mengatakan kepada Reuters bahwa gelembung saham yang dipicu dot-com pada tahun 1990-an mirip dengan ledakan AI saat ini.

Ia mengatakan kedua era tersebut meningkatkan valuasi saham dan meningkatkan kekayaan secara eksponensial.

Kenaikan saham yang dibuat-buat ini memicu konsumsi dan inflasi.

Ia mengatakan bahwa janji transformasi yang didukung AI mungkin tidak terpenuhi, yang memicu jatuhnya valuasi.

"Ini tidak dibiayai oleh utang, dan itu berarti jika terjadi koreksi pasar, beberapa pemegang saham, beberapa pemegang ekuitas, mungkin akan rugi," kata Gourinchas di Washington.

"Namun, hal ini belum tentu berdampak pada sistem keuangan yang lebih luas dan menimbulkan gangguan pada sistem perbankan atau sistem keuangan secara lebih luas," tambahnya.

Perusahaan teknologi telah menggelontorkan miliaran dolar untuk mengembangkan chip AI, daya komputasi, dan infrastruktur AI lainnya, bertaruh pada janji bahwa teknologi baru tersebut akan memungkinkan peningkatan efisiensi dan produktivitas.

Namun, keuntungan ini belum terealisasi.

Situasinya mirip dengan tahun 1990-an ketika valuasi saham internet tidak dapat didukung oleh peningkatan pendapatan, yang menyebabkan resesi di Amerika Serikat pada tahun 2001.

Gourinchas mengatakan ada kemungkinan koreksi AI dapat memicu pergeseran sentimen dan toleransi risiko yang dapat mengarah pada penetapan harga ulang aset yang lebih luas.

Pada tahun 2008, gelembung properti AS meletus, memicu krisis finansial global.

Ia mengatakan bahwa investasi dan konsumsi membantu tekanan inflasi tanpa peningkatan produktivitas.

Para ahli telah memperkirakan bahwa kecerdasan buatan akan mendisrupsi pasar kerja karena akan menghilangkan begitu banyak peran.

Namun, kecerdasan buatan akan menciptakan jenis pekerjaan baru, yang mengimbangi pengangguran.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak