RIAU24.COM - Pekanbaru, 11 Juli 2025 – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) senantiasa menjaga sekaligus berupaya menciptakan situasi yang aman dan kondusif demi kelancaran operasi di Zona Rokan. PHR memperkuat kesiapsiagaan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menyusul maraknya kemunculan titik panas berpotensi Karhutla di sekitar area operasional.
“Kesiapsiagaan Karhutla perlu ditingkatkan untuk menjaga keselamatan dan keamanan operasi, serta kelestarian lingkungan,” kata Senior Manager HSE Operation Zona Rokan I Nyoman Widaryantha Naya, pada Apel Siaga Karhutla di Komplek Perkantoran PHR Rumbai, Kamis (10/7/2025).
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) sebagai salah satu perusahaan energi terkemuka di Indonesia, meletakkan aspek kesehatan, keselamatan, keamanan dan lindung lingkungan (HSSE) sebagai pilar utama dalam upaya menjaga ketahanan energi nasional. PHR memiliki regu penanggulangan kebakaran Emergency Response Team (ERT) yang menjadi pilar penting dalam penanggulangan keadaaan darurat kebakaran. Tim yang akrab disebut ‘Ksatria FIRE Rokan’ ini memiliki peran krusial dalam menanggulangi kebakaran hingga penyelamatan di lingkungan operasi Zona Rokan.
Sepanjang 2025, PHR telah menangani sekitar 30 titik Karhutla di sekitar wilayah operasi Zona Rokan serta membantu pemadaman Karhutla di luar daerah operasi seperti di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kampar. Dalam upaya penanggulangan Karhutla, PHR turut memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kementerian Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Pekanbaru, Manggala Agni, TNI dan Kepolisian.
“Patroli dan pemantauan di lapangan terus ditingkatkan sebagai langkah mitigasi dan antisipasi dini terjadinya kebakaran lahan di sekitar daerah operasi,” kata Nyoman.
Regu penanggulangan kebakaran terdiri dari para personel terlatih dan berpengalaman. Para personel sangat berkompeten dalam penanggulangan kebakaran dan penyelamatan. Mereka siaga 24 jam memastikan wilayah kerja Rokan tetap aman dan kondusif. Dilengkapi dengan peralatan modern, regu penanggulangan kebakaran hadir sebagai garda depan dalam menjaga keselamatan aset dan lingkungan kerja di Zona Rokan yaitu di Rumbai, Petapahan, Minas, Libo, Bekasap, Duri, Bangko dan Dumai.
“Keberhasilan dalam penanganan kondisi darurat sangat bergantung pada kompetensi dan kesiapan personel, kelengkapan dan keandalan peralatan, serta penerapan prosedur yang tepat. Ketiga elemen tersebut menjadi landasan utama Tim HSE Operations Zona Rokan dalam merespon kejadian kedaruratan baik kebakaran maupun misi penyelamatan lainnya,” ucapnya.
Nyoman berpesan kepada regu pemadam untuk terus mengutamakan keselamatan dan keamanan saat bekerja. Berlandaskan HSSE Golden Rules: Patuh, Intervensi dan Peduli, para ‘Ksatria FIRE Rokan’ dapat menjalankan misi penyelamatan dengan selamat.
“Tidak ada yang lebih berharga selain memastikan seluruh personel dapat pulang dan kembali kepada keluarga dengan selamat, setiap hari, setiap saat” ujarnya.
PHR akan terus memantau perkembangan situasi dan menyesuaikan strategi penanggulangan Karhutla sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Keterlibatan PHR dalam menanggulangi Karhutla sekaligus menjadi ikhtiar dalam menjaga ekosistem dan lingkungan serta kualitas udara dari ancaman kabut asap.
# # # # # #
Tentang PHR Zona Rokan
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) merupakan salah satu anak perusahaan Pertamina yang bergerak dalam bidang usaha hulu minyak dan gas bumi di bawah Subholding Upstream, PT Pertamina Hulu Energi (PHE). PHR berdiri sejak 20 Desember 2018. Pertamina mendapatkan amanah dari Pemerintah Indonesia untuk mengelola Wilayah Kerja Rokan sejak 9 Agustus 2021.
Pertamina menugaskan PHR untuk melakukan proses alih kelola dari operator sebelumnya. Proses transisi berjalan selamat, lancar dan andal. PHR melanjutkan pengelolaan Zona Rokan selama 20 tahun, mulai 9 Agustus 2021 hingga 8 Agustus 2041.
Daerah operasi Zona Rokan seluas sekitar 6.200 km2 berada di 7 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Terdapat 80 lapangan aktif dengan 11.300 sumur dan 35 stasiun pengumpul (gathering stations). Zona Rokan memproduksi seperempat minyak mentah nasional atau sepertiga produksi pertamina.
Selain memproduksi minyak dan gas bagi negara, PHR mengelola program tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan fokus di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat dan lingkungan.