RIAU24.COM - Para ilmuwan hampir mencapai terobosan besar dalam transplantasi organ.
Para peneliti dari Kanada dan Tiongkok berkolaborasi untuk mengembangkan Universal Kidney, yang secara teoritis kompatibel dengan semua golongan darah.
Organ uji tersebut bertahan dan berfungsi dengan baik di dalam tubuh orang yang telah mengalami kematian otak.
Mereka mencapai hal ini dengan mengubah ginjal tipe A menjadi ginjal tipe O.
Mereka menggunakan enzim untuk menghilangkan molekul gula atau antigen yang menentukan jenis ginjal.
Hal ini pada dasarnya menghilangkan penanda yang memicu respons imun untuk berbagai golongan darah.
Namun, modifikasi tersebut tidak sepenuhnya memberikan hasil yang stabil.
Ketika antigen tipe A mulai muncul kembali pada hari ketiga, hal tersebut memicu respons imun.
Meskipun reaksinya terkendali karena tidak terlalu parah, terdapat tanda-tanda bahwa tubuh sedang mencoba menyesuaikan ginjal.
"Ini seperti menghilangkan cat merah dari mobil dan membuka lapisan primer netralnya. Setelah itu, sistem kekebalan tubuh tidak lagi menganggap organ tersebut sebagai benda asing," kata ahli biokimia Stephen Withers, dari Universitas British Columbia di Kanada.
Namun, masih banyak tantangan sebelum uji coba pada manusia dapat dimulai.
Ketika studi ini dipublikasikan di Nature Biomedical Engineering, Antigen mulai muncul kembali di tubuh inang.
Untuk uji klinis, antigen tersebut harus tetap stabil dalam jangka panjang.
Demikian pula, bagian lain dari sistem imun, seperti sel T dan antigen, mungkin juga menyerang cangkok.
Studi ini tidak merinci apakah terdapat efek samping dari enzim tersebut.
Namun, jika keberhasilan teoretis ini dapat diimplementasikan secara klinis, hal ini dapat mengurangi kekurangan donor, waktu tunggu, dan mungkin juga mengurangi ketimpangan dalam transplantasi organ.
(***)