RIAU24.COM - Sejumlah jenderal TNI mendatangi Polres Metro Jaya melakukan konsultasi dimana mereka menuding CEO Malaka Project Ferry Irwandi telah melakukan suatu tindak pidana, Senin (8/9).
Para jenderal TNI ini di antaranya Komandan Satuan Diber (Dansatsiber) TNI Brigjen Juinta Omboh Sembiring, Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI Mayjen Yusri Nuryanto dan kepala Pusat Penerangan (kapuspen) TNI Brigjen Freddy Ardianzah.
"Konsultasi kami ini terkait dengan kami menemukan hasil dari patroli siber terdapat, kami temukan bebrapa fakta-fakta dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh Sauidara ferry Irwandi," ucap Sembiring kepada Wartawan, Senin (8/9).
Namun, Sembiringtidak menjelaskan dugaan tindak pidana apa yang dimaksudkan. Ia hanya menyebut TNI akan mengambil langkah hukum terkait hal tersebut.
"Selanjutnya, sebagai warga negara yang taat dengan hukum, kami tentunya mengedepankan hukum, sehingga atas dugaan tindak pidana tersebut kami akan melakukan langkah-langkah hukum," ucap dia.
Sembiring mengklaim pihaknya sempat berupaya menghubungi Ferry. Namun, kata dia, Ferry tidak bisa dihubungi.
"Kami coba, handphonenya mati enggak bisa, staf saya hubungi. Saya coba konsultasi, karena dia berbicara masalah algoritma dan lain-lain. Saya sebagai Dansatsiber juga memiliki hal seperti itu," tuturnya.
Sementara itu, melalui akun Instagramnya @irwandiferry, Ferry merespons pernyataan TNI yang menyebut dirinya diduga melakukan tindak pidana.
"Saya juga enggak tahu tidak pidana apa yang saya lakukan," kata Ferry dalam unggahan video di akun instagramnya.
Dalam video itu, Ferry menyatakan siap jika harus menjalani proses hukum. Ia juga tidak takut dengan tindakan TNI tersebut.
"Kalau misalnya tindakan ini dianggap bikin saya takut, khawatir, cemas, tidak. Saya akan jalani, saya enggak akan playing victim, merengek-rengek, tidak. Kalau memang mau diproses hukum ya, ini kan negara hukum, kita jalani bersama," katanya.
Lebih lanjut, Ferry turut membantah dirinya tidak bisa dihubungi. Ia mengaku tidak pernah mendapat pesan dari TNI.
"Saya masih di Jakarta, saya tidak akan pergi ke Singapura, China dan lain sebagainya. Soal tidak bisa dihubungi, saya juga tidak mengerti, semua wartawan bisa sangat mudah menghubungi saya walaupun enggak pernah minta nomor saya dan nomor saya juga udah tersebar dimana-mana dan saya harus konfirmasi pesan atau apa pun gak pernah sampai ke saya," ucap dia.
(***)