RIAU24.COM - Presiden ke-7 Rl Joko Widodo (Jokowi) menyebut ada agenda besar politik di balik isu soal ijazah miliknya yang dituding palsu hingga isu seputar pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Hal itu dirasakan Jokowi setelah polemik soal ijazah miliknya kembali mencuat saat dirinya tidak lagi menjabat sebagai presiden.
Seperti diketahui, polemik ijazah palsu Jokowi kembali muncul usai Jokowi purnatugas pada Oktober 2024 lalu. Jokowi bahkan melaporkan lima orang terkait isu ijazah palsu tersebut.
Baca Juga: Hasto Nilai Jaksa KPK Tak Mampu Jawab soal Kriminalisasi dan Penyeludupan Fakta Hukum dalam ReplikĀ
"Saya berperasaan, memang kelihatannya ada agenda besar politik. Dibalik isu-isu ini ijazah palsu, isu pemakzulan," kata Jokowi, Senin (14/6).
Jokowi mengatakan, agenda besar politik itu ingin menurunkan reputasi dirinya.
"Ini perasaan politik saya mengatakan ada agenda besar politik untuk menurunkan reputasi politik, untuk men-down grade," ujar dia.
Jokowi juga menyinggung soal isu pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang tidak lain merupakan putra sulungnya.
"Termasuk itu (isu pemakzulan) Jadi ijazah palsu, pemakzulan Mas Wapres, saya kira ada agenda besar politik," ucap Jokowi.
Baca Juga: Jokowi Dijadwalkan Hadir di Kongres PSI, 187.306 Anggota PSI Dilibatkan dalam Pemilihan Raya KetumĀ
Meski demikian, Jokowi menyatakan dirinya merespons itu secara biasa saja.
"Ya buat saya biasa-biasa aja lah dan biasa, ya bisa," pungkasnya.