Harga Emas Berada di Titik Tertinggi Selama 3 Minggu, Perak Mencapai Puncaknya dalam 13 Tahun

R24/tya
Seorang karyawan menempatkan batangan emas murni 99,99 persen di ruang kerja selama proses produksi /Reuters
Seorang karyawan menempatkan batangan emas murni 99,99 persen di ruang kerja selama proses produksi /Reuters

RIAU24.COM Harga emas naik ke level tertinggi tiga minggu pada hari Senin, karena investor bergegas ke aset-aset safe haven sebagai respons terhadap ketegangan perdagangan global baru yang dipicu oleh ancaman tarif Presiden AS Donald Trump.

Harga emas spot naik 0,4 persen menjadi $3.367,89 per ons pada pukul 08.29 GMT, menurut Reuters, mencapai level tertinggi sejak 23 Juni di awal sesi. Harga emas berjangka AS naik dengan margin yang sama menjadi $3.378,20.

Para analis mengatakan langkah terbaru Trump telah mengguncang pasar global, memicu minat baru terhadap lindung nilai tradisional terhadap ketidakpastian.

Serangan tarif baru Trump memicu permintaan emas

Akhir pekan lalu, Presiden Trump mengatakan akan mengenakan tarif 30 persen terhadap sebagian besar impor dari Uni Eropa dan Meksiko mulai 1 Agustus.

Pengumuman ini telah memicu kembali kekhawatiran akan perang dagang yang lebih luas, tepat ketika rantai pasokan global mulai pulih.

Uni Eropa dan Meksiko mengecam ancaman tarif tersebut sebagai tindakan yang tidak adil dan mengganggu stabilitas.

Uni Eropa menyatakan akan menunda tindakan pembalasan hingga awal Agustus, tetapi berjanji untuk terus mendesak penyelesaian melalui negosiasi.

"Ancaman tarif Trump mendukung permintaan aset safe haven, dan emas merupakan salah satu penerima manfaat utama," ujar Giovanni Staunovo, analis komoditas di UBS, kepada Reuters.

Harga perak melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari 13 tahun

Ketidakpastian ini tidak hanya mendorong harga emas.

Harga perak melonjak 1,5 persen menjadi $38,89 per ons pada hari Senin, level tertinggi sejak September 2011.

Analis di ANZ mencatat bahwa reli harga perak baru-baru ini didorong oleh arus spekulasi, dengan logam mulia tersebut melampaui level resistensi teknis utama.

ANZ menambahkan bahwa menembus kisaran $35–$37 dapat memicu aksi beli baru dan berpotensi mendorong harga mendekati $40.

Namun, bank juga memperingatkan bahwa kegagalan mempertahankan level tersebut dapat memicu pullback, dengan level support awal diperkirakan berada di kisaran $35.

Perhatian tertuju pada data inflasi AS dan langkah-langkah Fed

Investor minggu ini juga mencermati data indeks harga konsumen dan produsen AS, yang dapat memengaruhi langkah Federal Reserve selanjutnya terkait suku bunga.

Pasar saat ini memperkirakan penurunan suku bunga sekitar 50 basis poin pada akhir tahun, dimulai paling cepat Oktober.

Emas cenderung diuntungkan oleh suku bunga yang lebih rendah, karena mengurangi biaya peluang memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil.

Logam mulia melonjak melampaui emas dan perak

Sentimen penghindaran risiko menyebar ke logam mulia lainnya.

Platinum bertahan stabil di $1.398,75 per ons, sementara paladium melonjak 1,2 persen menjadi $1.229,44—tertinggi sejak akhir Oktober 2024, menurut Reuters.

Bagi investor, pesannya jelas: permintaan aset safe haven kembali menguat, karena pasar bersiap menghadapi apa yang bisa menjadi babak baru yang bergejolak dalam kebuntuan perdagangan global.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak