Merek Cola Terkenal Yang Diluncurkan Aktivis Palestina Akan Bangun Kembali Rumah Sakit Yang Hancur Di Gaza

R24/tya
Pengumuman Gaza Cola untuk membangun kembali rumah sakit kecil datang beberapa hari setelah PBB menuduh Israel menghancurkan perawatan kesehatan Gaza /Reuters-Gaza Cola
Pengumuman Gaza Cola untuk membangun kembali rumah sakit kecil datang beberapa hari setelah PBB menuduh Israel menghancurkan perawatan kesehatan Gaza /Reuters-Gaza Cola

RIAU24.COM - Lebih dari seminggu setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menuduh Israel menghancurkan sistem perawatan kesehatan di Jalur Gaza, merek Cola Palestina yang terkenal akan membangun kembali sebuah rumah sakit di Gaza utara, menurut laporan media Inggris pada Rabu (8 Januari).

Aktivis Palestina Osama Qashoo, pendiri Gaza Cola, berharap untuk menggunakan keuntungan yang diperoleh dari merek tersebut untuk membangun rumah sakit al Karama, yang telah menjadi puing-puing.

Berbicara kepada The Guardian, Qashoo mengatakan dia memilih rumah sakit ini karena relatif kecil, cukup mudah dikelola, dan tidak membutuhkan banyak uang.

Qashoo tidak dapat memberikan angka berapa banyak uang yang akan dihabiskan untuk membangun kembali Rumah Sakit Al Karama atau kapan pembangunan akan terjadi.

"Kami diizinkan untuk memiliki imajinasi kita harus bermimpi, kalau tidak kita tidak bisa hidup," katanya.

Qashoo menyoroti bahwa dia telah mencari peralatan medis terbaik dan desainnya.

Untuk saat ini, Gaza Cola telah membangun rumah sakit lapangan di lokasi lain di Gaza menggunakan parasut yang tertinggal dari airdrop untuk tempat penampungan darurat.

Mengena Gaza Cola

Gaza Cola adalah produk dari Palestine House, London.

Minuman tersebut merupakan produk yang ramah gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS).

Gerakan BDS bekerja untuk mengakhiri dukungan internasional atas penindasan Israel terhadap Palestina dan menekan Israel untuk mematuhi hukum internasional.

Menurut situs web Gaza Cola, semua keuntungan diarahkan untuk membangun kembali rumah sakit di Gaza.

Boikot perusahaan yang bersahabat terhadap Israel

Sejak perang Israel-Hamas di Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023, konsumen di beberapa negara mayoritas Muslim telah menghindari produk dari perusahaan yang mereka anggap ramah terhadap Israel.

Beberapa perusahaan yang telah diboikot antara lain Coca-Cola, Pepsi, dan McDonald's.

Gaza Cola telah menjadi alternatif yang disukai di antara orang-orang yang mengkritik serangan Israel di Gaza.

Tapi bukan hanya Gaza Cola, boikot Coca-Cola dan Pepsi di negara-negara di Asia Barat telah terbukti menjadi kabar baik bagi merek minuman ringan lokal.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak