Taiwan Umumkan Anggaran Pertahanan Sebesar 40 Miliar Dolar untuk Melawan Invasi Tiongkok

R24/tya
Presiden Taiwan, Lai Ching-te/ AFP
Presiden Taiwan, Lai Ching-te/ AFP

RIAU24.COM - Di tengah ketegangan yang sedang berlangsung antara Jepang dan Tiongkok atas negara kepulauan tersebut, Taiwan telah mengumumkan anggaran pertahanan khusus sebesar $40 miliar dan serangkaian langkah untuk melawan kemungkinan invasi Tiongkok.

Saat mengumumkan anggaran tersebut, pemerintah Taiwan mengatakan bahwa ancaman Beijing semakin intensif dan rencananya untuk menginvasi negara kepulauan tersebut semakin cepat.

Presiden Taiwan, Lai Ching-te, mengatakan, “tidak ada ruang untuk kompromi terkait keamanan nasional.”

Ia menyatakan komitmennya untuk meningkatkan pertahanan Taiwan dengan dukungan AS.

"Ini bukan perjuangan ideologis, juga bukan perdebatan 'penyatuan vs. kemerdekaan', melainkan perjuangan untuk mempertahankan 'Taiwan yang demokratis' dan menolak untuk tunduk menjadi 'Taiwan-nya Tiongkok'," kata Ching-te.

Presiden Taiwan mengatakan dalam pidatonya bahwa skenario aneksasi yang paling mengancam bukanlah aksi militer Tiongkok. Melainkan, Taiwan ‘menyerah.’

“Sejarah telah membuktikan bahwa kompromi dengan agresi hanya akan membawa perang dan perbudakan,” katanya.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Taiwan mengumumkan bahwa pemerintah akan mulai mengirimkan buklet kepada warganya, yang berisi semua detail proses tersebut.

Buklet tersebut baru diluncurkan pada bulan September, dan kementerian mengatakan distribusinya akan dimulai minggu ini dan berakhir pada Januari tahun depan.

Menurut CNN, buklet tersebut akan berisi panduan tentang perlengkapan apa saja yang harus disimpan di rumah dan dimasukkan ke dalam tas darurat, serta instruksi tentang apa yang harus dilakukan ketika menghadapi tentara musuh.

Buku kecil itu mengatakan bahwa selama invasi militer, “klaim apa pun bahwa pemerintah telah menyerah atau bahwa bangsa telah dikalahkan adalah salah.”

"Mengingat bencana alam seperti topan dan ancaman militer dari Tiongkok, kami ingin masyarakat kami memahami bahwa semakin siap kami, semakin aman kami nantinya," ujar Shen Wei-chih, Direktur Badan Mobilisasi Pertahanan Penuh Militer Taiwan, dalam sebuah jumpa pers.

Ketegangan baru atas Taiwan

Di tengah ketegangan diplomatik dengan Jepang setelah pernyataan Perdana Menteri terpilih Sanae Takaichi tentang Taiwan, Tiongkok telah menginstruksikan warganya untuk menghindari perjalanan ke Jepang.

Hal ini terjadi setelah Takaichi menyampaikan kepada Parlemen Jepang pada 7 November bahwa penggunaan kekuatan terhadap pulau yang diklaim Tiongkok sebagai pulau otonom tersebut dapat memicu respons militer dari Tokyo.

Kedutaan Besar Tiongkok di Jepang memperingatkan warganya agar tidak bepergian ke negara tersebut dengan mengunggah postingan daring pada hari Jumat (14 November), “Baru-baru ini, para pemimpin Jepang telah melontarkan pernyataan yang sangat provokatif mengenai Taiwan, yang sangat merusak suasana pertukaran antarmasyarakat.”

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak