RIAU24.COM - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis menila pertemuan mantan Presiden Joko Widodo alias Jokowi dengan Presiden Prabowo Subianto di kediaman pribadi Prabowo, Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, pada Sabtu 4 Oktober 2025 merupakan silaturahmi biasa.
"Tak perlu nyinyir apalagi baper terhadap Pak Jokowi," ujarnya dikutip dari rmol.id, Sabtu, 11 Oktober 2025.
Pertemuan tersebut juga tidak perlu disikapi dengan sinis dan penuh curiga.
Hal ini karena sebagai Presiden, Prabowo membutuhkan masukan positif untuk kemajuan bangsa.
"Tidak ada kaitan pertemuan silaturahmi itu dengan menagih utang politik, minta perlindungan hukum atau menitipkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo," ujarnya.
Dia yakin Prabowo membutuhkan Kapolri Sigit untuk mensukseskan Program Asta Cita.
"Pemikiran dan pengalaman Pak Jokowi sangat diharapkan untuk kemajuan bangsa," ujarnya.