RIAU24.COM - Belum genap setahun memerintah, Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) telah secara eksplisit mengeluarkan pernyataan yang mendorong pasangan Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka untuk maju dalam dua periode pemerintahan.
Sikap politik ini memicu sorotan tajam, terutama karena diucapkan oleh mantan kepala negara yang seharusnya bersikap netral dalam politik praktis.
Jokowi dilaporkan telah menginstruksikan para relawannya untuk mengamankan dukungan politik ini.
"Sejak awal saya sampaikan kepada seluruh relawan untuk itu (dukung Prabowo-Gibran dua periode)," ujar Joko Widodo, Presiden ke-7 RI, (19/9/2025).
Pernyataan ini langsung direspons oleh tokoh-tokoh politik dari partai yang saat ini berada di lingkaran pemerintahan, yang sebagian besar meminta agar tidak terburu-buru. Salah satunya datang dari Wakil Ketua Umum PKB.
"Ojo kesusu. Kalau belum saatnya salat, jangan azan dulu. Biarkan Pak Prabowo yang sekarang aktif menjalin berpidato di panggung dunia, biarkan dulu. Ojo kesusu," ucap Jazilul Fawaid, Waketum PKB, (22/9/25).
Dorongan ini tidak hanya mencerminkan pengaruh kuat Jokowi pasca-lengser, tetapi juga menguji stabilitas dan independensi koalisi pendukung Prabowo-Gibran, yang kini harus menyeimbangkan antara loyalitas kepada pemimpin saat ini dan pengaruh Kingmaker dari pemimpin sebelumnya.
(***)