Saat Pasukan Israel Mencegat Armada Global Sumud, Protes Global Meletus

R24/tya
Saat pasukan Israel mencegat armada Global Sumud, protes global meletus/ X
Saat pasukan Israel mencegat armada Global Sumud, protes global meletus/ X

RIAU24.COM Militer Israel menghentikan hampir semua kapal yang tergabung dalam armada Global Sumud">Global Sumud.

Kapal-kapal tersebut membawa lebih dari 450 aktivis asing, termasuk Greta Thunberg yang juga merupakan bagian dari misi penyaluran bantuan ke Gaza yang dilanda perang.

Kini, protes telah meletus di Pakistan, Bangladesh, Argentina, dan Meksiko menentang pemblokiran armada tersebut.

Menurut laporan media Dawn, para aktivis berkumpul di luar Karachi Press Club untuk memprotes penahanan para aktivis yang berusaha mengirimkan bantuan ke Gaza.

Pada 2 Oktober, sebuah video Thunberg diunggah di akun X armada Global Sumud.

Dalam video yang direkam sebelumnya, ia berkata, “Nama saya Greta Thunberg dan saya warga negara Swedia. Jika Anda menonton video ini, saya telah diculik dan dibawa paksa oleh pasukan Israel. Misi kemanusiaan kami tanpa kekerasan dan mematuhi hukum internasional. Mohon sampaikan kepada pemerintah saya untuk menuntut pembebasan saya dan yang lainnya segera.”

Pasukan Israel mencegat armada Global Sumud

Kementerian Luar Negeri Israel telah membagikan video kapal yang membawa aktivis, yang merekam momen-momen saat mereka ditahan oleh tentara.

Dalam unggahan tersebut, mereka menyebut armada Global Sumud sebagai 'armada Hamas-Sumud'.

Unggahan tersebut berbunyi: Beberapa kapal armada Hamas-Sumud telah dihentikan dengan selamat dan penumpangnya dipindahkan ke pelabuhan Israel.

Greta dan teman-temannya dalam keadaan selamat dan sehat.

Mengapa Israel memblokir armada Global Sumud?

Menurut Israel, armada bantuan tersebut memiliki hubungan dengan Hamas dan mengklaim memiliki bukti yang sama, yang dikumpulkannya selama operasi di Gaza.

Israel, sebagaimana dilaporkan oleh Times, juga menunjukkan surat dari tahun 2021 yang ditandatangani oleh mendiang pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh.

Israel juga menunjukkan dokumen kedua, yang diduga merupakan daftar Konferensi Rakyat untuk Palestina di Luar Negeri (PCPA) yang dituju Haniyeh dalam surat tahun 2021 tersebut.

Daftar tersebut menyebutkan Zaher Birawi sebagai salah satu karyawan PCPA, yang memiliki hubungan dengan Hamas, menurut Israel, dan merupakan tokoh kunci di balik Armada Sumud Global.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak