RIAU24.COM - Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyebab kematian nomor satu di Indonesia. Penyakit ini seringkali dijuluki sebagai penyakit 'gaya hidup', karena lifestyle yang buruk merupakan salah satu faktor pemicu dari jantung koroner.
Spesialis jantung dr Aditya Agita Sembiring, SpJP membeberkan ada beberapa gaya hidup kurang baik yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengidap jantung koroner.
"Pertama merokok. Kedua diabetes (tipe 2) karena dua faktor, pertama makan yang berlebihan dan aktivitas fisik yang kurang. Makan berlebihan di sini adalah kalori yang berlebihan, bukan jumlah. Begitu kalori berlebih, berlebih, lama-lama diabetes," kata dr Aditya saat ditemui di sela kunjungan Yayasan Jantung Indonesia (YJI) ke RSJPD Harapan Kita, Jakarta Barat, Rabu (24/9/2025).
"Lalu, exercise berkurang. Di era sekarang, apa-apa serba enak ya, siapa yang mau naik tanggal kalau ada lift? Jadi apa-apa less activity. Kolesterol biasanya dari gula (berlebih). Darah tinggi juga sama, cuman ada tambahan ini genetik," sambungnya.
dr Aditya menambahkan, konsumsi garam berlebih juga berperan dalam meningkatkan tekanan darah, sehingga ini bisa berdampak pada meningkatnya risiko jantung koroner.
Risiko jantung koroner ini akan semakin tinggi pada mereka yang memiliki orang tua dengan kondisi sama dan ini tidak ada hubungan dengan gaya hidup.
"Biasanya yang kena penyakit jantung koroner masih muda, umur 20 atau 30 tahun. Faktor risikonya tinggi untuk penyakit jantung koroner (genetik)," kata dr Aditya.
Bagaimana Mencegah Jantung Koroner?
Untuk menghindari atau menurunkan risiko terkena penyakit jantung koroner, tentunya adalah mengadopsi gaya hidup sehat dengan tidak merokok, mengonsumsi makanan sehat seperti sayuran, buah, dan biji-bijian, serta membatasi lemak jenuh, gula, dan garam.
Lalu, dr Aditya menambahkan adalah memulai untuk menjalankan gaya hidup aktif, seperti rutin berolahraga.
"Olahraga apapun bagus daripada tidak melakukannya sama sekali. Kalau hobinya berenang, ya berenang, kalau bersepeda, ya silakan. Kalau suka strength training, mungkin awalnya 3 kg dulu, squat nggak bisa 30 kali, ya 10 kali dulu," katanya.
"Nggak ada masalah, nggak ada patokan di sini (rekomendasi olahraga). Mana yang paling bagus? Yang dijalankan secara konsisten. Jadi kunci (jantung sehat) adalah konsistensi," tutupnya. ***