RIAU24.COM - Penyakit turun berok, atau dikenal juga sebagai hernia, terjadi ketika organ dalam tubuh terdorong keluar melalui celah pada otot atau jaringan yang seharusnya menahannya. Contohnya, usus dapat menonjol melalui bagian dinding perut yang melemah.
Kondisi ini dapat menimbulkan keluhan berupa rasa tidak nyaman hingga nyeri.
Ciri-ciri Penyakit Turun Berok
CIri-ciri turun berok yang paling umum adalah tonjol yang dapat dilihat atau dirasakan di bawah kulit. Lokasi tonjolan bergantung pada jenis turun berok yang dialami. Dikutip dari laman WebMd, berikut gejala turun berok berdasarkan jenisnya.
1. Hernia Inguinalis
Jenis turun berok atau hernia paling umum ini terjadi ketika jaringan seperti sebagian usus terdorong ke dalam kanalis inguinalis di dekat selangkangan. Kanalis inguinalis merupakan saluran di dinding otot perut yang berisi saraf dan pembuluh darah.
Gejala dari hernia Inguinalis yaitu:
- Tonjolan di salah satu sisi panggul yang terlihat saat berdiri, batuk, atau mengejan
- Rasa sakit atau tidak nyaman di area selangkangan, terutama saat membungkuk, batu, atau mengangkat sesuatu yang berat
- Perasaan berat atau tekanan di selangkangan
- Pada pria, ada rasa nyeri dan pembengkakan di sekitar testis jika usus yang mencuat masuk ke dalam skrotum.
2. Hernia Femoralis
Hernia femoralis mirip dengan hernia inguinalis, namun jaringannya mendorong ke dalam kanal femoralis yang ada di bawah kanal inguinalis. Jenis hernia ini lebih sering terjadi pada wanita dan bisa menyebabkan nyeri selangkangan yang tidak terlihat dan tidak bisa dijelaskan.
Gejalanya meliputi:
- Tonjolan di paha atas Anda di bawah area selangkangan Anda
- Nyeri tiba-tiba di selangkangan atau paha
- Mual
- Muntah
- Sakit perut
3. Hernia Umbilikalis
Hernia ini paling umum terjadi pada bayi dan anak-anak, tapi juga bisa dialami oleh orang dewasa.
Beberapa gejalanya yaitu:
- Tonjolan di dekat pusar yang mungkin hanya terlihat saat batuk atau mengejan
- Rasa sakit dan tidak nyaman
4. Hernia Insisional
Hernia ini terjadi saat jaringan menonjol melalui otot lemah di perut setelah operasi. Gejalanya berupa:
- Tonjolan di dekat lokasi luka operasi yang lebih terlihat saat Anda berdiri atau batuk
- Nyeri di dekat tonjolan
- Mual
- Muntah
- Detak jantung cepat
- Demam
5. Hernia Hiatus
Hernia hiatus terjadi saat bagian dari lambung tertekan melalui diafragma dan bergerak ke atas dada. Gejalanya meliputi:
- Maag
- Nyeri dada yang tidak berhubungan dengan jantung
- Gangguan pencernaan, yang menyebabkan rasa sangat kenyang setelah makan dan merasakan sensasi terbakar di perut
- Bersendawa dan merasakan asam naik ke bagian belakang tenggorokan
- Kesulitan menelan
- Merasa ada benjolan di belakang tenggorokan saat menelan
- Sakit tenggorokan dan suara serak.
Apa Penyebab Turun Berok?
Dikutip dari laman Healthline, turun berok disebabkan kombinasi kelemahan dan ketegangan otot. Tergantung penyebabnya, kondisi ini bisa berkembang dengan cepat atau lambat seiring waktu.
Adapun penyebab umum dari kelemahan atau ketegangan otot yang menyebabkan turun berok meliputi:
- Kondisi bawaan, yang terjadi selama perkembangan di dalam lahir atau ada sejak lahir
- Penuaan
- Olahraga berat atau mengangkat beban berat
- Batuk kronis atau gangguan paru obstruktif kronik
- Kehamilan, terutama kembar
- Sembelit
- Kelebihan berat badan
- Cedera traumatis atau operasi
- Asites (komplikasi sirosis atau jaringan parut hati yang paling umum) yang bisa berkembang jika hati berhenti bekerja sebagaimana mestinya.
Kapan Harus Periksa ke Dokter?
Nyeri turun berok seperti apapun sebaiknya diperiksakan ke dokter. Penting untuk mendapatkan diagnosa tentang nyeri yang dirasakan. Dikutip dari laman Cleveland Clinic, segera cari pertolongan medis jika mati rasa atau menimbulkan gejala seperti demam, mual, muntah, serta benjolan berubah warna.
Benjolan yang kecil mungkin tidak mengganggu, tapi hernia cenderung membesar seiring waktu. Semakin banyak jaringan mendorong keluar, semakin besar kemungkinan jaringan tersebut terjepit. Kondisi ini bisa menyebabkan rasa sakit dan komplikasi lainnya. ***