RIAU24.COM - Kunjungan kenegaraan seringkali lebih menekankan busana daripada pembicaraan resmi, dan kunjungan Presiden AS Donald Trump dan Ibu Negara Melania Trump ke Inggris baru-baru ini menunjukkan hal tersebut.
Dengan sorotan pada topi, perhiasan, gaun, dan tiara, diplomasi mode benar-benar efektif.
Topi Khas Melania dan Keanggunan Klasik
Dikenal karena gaya busananya yang berani, Melania Trump memilih topi ungu bertepi lebar pada hari pertama kunjungannya ke Kastil Windsor.
Topi dramatis itu menutupi sebagian wajahnya, menandakan fokusnya pada agenda suaminya alih-alih menarik perhatian pada dirinya sendiri.
Dipadukan dengan setelan jas abu-abu ramping dari Dior, penampilannya tampak bergaya sekaligus strategis, seperti yang diutarakan oleh penata gaya Marian Kwei.
Kesesuaian warna topinya dengan dasi Trump mencerminkan dukungannya terhadap kebijakan Trump selama kunjungan tersebut, sementara Dior juga melambangkan ikatan Amerika dengan Eropa.
Trench Burberry: Sebuah Penghormatan untuk Mode Inggris
Pada kesempatan berikutnya, Melania merangkul gaya klasik Inggris, mengenakan mantel panjang Burberry dengan lapisan khasnya yang menyembul keluar.
Pilihan busana ini, dilengkapi dengan sepatu bot dan kacamata hitam, ditafsirkan sebagai gestur diplomatis.
Sebagaimana dicatat Vanessa Friedman dari The New York Times, pilihan tersebut menunjukkan keterlibatan dengan budaya Inggris dan dapat dilihat sebagai contoh diplomasi mode—pendekatan yang sering digunakan oleh ibu negara.
Dalam kunjungan kenegaraan terakhirnya di Inggris pada tahun 2019, Melania juga memadukan desainer Inggris, Eropa, dan Amerika dalam busananya, menandakan dukungannya terhadap Inggris sekaligus sikapnya yang berorientasi mode.
Tampilan Terkoordinasi Keluarga Kerajaan dalam Warna Biru dan Burgundy
Sementara itu, Ratu Elizabeth II tampil memukau dengan gaun biru safir yang mencolok, mantel Fiona Clare yang senada, dan topi Philip Treacy, yang dipertegas dengan bros safir dan berlian.
Penampilannya jelas mencerminkan keanggunan kerajaannya, namun juga memiliki makna diplomatik yang tersirat.
Putri Wales: Pernyataan Burgundy
Putri Catherine, yang selalu menjadi teladan keanggunan, mengenakan gaun merah anggur Emilia Wickstead, dilengkapi topi Jane Taylor yang senada.
Pakaiannya, lengkap dengan bros bulu, serasi dengan dasi merah anggur Pangeran Wales, menunjukkan solidaritas dan keselarasan dengan suaminya dan kepentingan Inggris.
Pendekatan terkoordinasi ini, yang diamati oleh para pakar mode seperti Marian Kwei, mencerminkan pilihan Melania Trump untuk mencocokkan warna dengan suaminya.
Penggunaan warna tersebut dipandang sebagai isyarat persatuan yang jelas dengan agenda sang suami dan juga, seperti yang disoroti oleh pakar kerajaan Victoria Murphy, sebuah pesan diplomatik yang selaras dengan warna merah dan biru bendera AS.
Dalam kunjungan kenegaraan yang bergengsi ini, pilihan mode lebih dari sekadar estetika—pilihan tersebut dijalin dengan makna, menunjukkan bagaimana pakaian dapat secara halus mencerminkan aliansi politik dan rasa hormat budaya.
(***)