Pernah Tiba-tiba Muncul Iklan di HP usai Ngobrol? Ternyata Ini Alasannya

R24/riz
Iklan di HP
Iklan di HP

RIAU24.COM - Pernah merasa heran kenapa iklan muncul di ponsel tiba-tiba sesuai dengan obrolan sehari-hari? Atau khawatir apakah kamera dan mikrofon HP diam-diam memata-matai aktivitas. 

Perasaan semacam ini sebenarnya wajar sekali muncul. Sebab, semakin canggih teknologi smartphone, semakin besar pula kekhawatiran soal privasi dan keamanan pengguna di dalamnya.  

Apalagi, banyak rumor yang menyebar di internet mengungkap bahwa perangkat ponsel bisa memantau pemiliknya, termasuk merekam obrolan suara, mengintai lewat aplikasi kamera, hingga mengumpulkan data secara diam-diam. 

Kekhawatiran soal privasi pengguna Komisi Perdagangan Federal (Federal Trade Commission/FTC) Amerika Serikat (AS) pernah memperingatkan bahwa perusahaan teknologi, kini bisa melacak aktivitas online pengguna setiap kali mereka melakukan aktivitas daring di internet. 

Baca Juga: WTO: AI Dapat Meningkatkan 37 Persen Perdagangan Global pada Tahun 2040 Jika Kebijakan Inklusif Diadopsi

Menurut FTC, cookies yang ada di situs web bisa menjadi jejak aktivitas pengguna di perangkat meski mereka sudah keluar dari laman. 

Beberapa aplikasi bahkan memungkinkan pengiklan memakai pengenal unik untuk mengikuti jejak digital seseorang. 

Lebih jauh lagi, perusahaan teknologi juga diyakini bisa melacak lintas perangkat pengguna yang saling terintegrasi, seperti ponsel, laptop, atau tablet. 

Pelacakan ini dimungkinkan terjadi dengan syarat semua perangkat tersebut saling terhubung di internet. Beberapa sumber daring di internet turut diyakini bisa mengumpulkan informasi aktivitas pengguna di perangkat HP, mulai dari data pribadi, pola konsumsi dan kebiasaan belanja, hingga preferensi politik. 

Profil pengguna tersebut kemudian dijual ke perusahaan periklanan dengan tujuan memberikan informasi agar bisa memasang produk-produk yang relevan dengan profil mereka. 

Experian, salah satu perusahaan pialang data terbesar di AS, diketahui memanfaatkan data lokasi, demografi, kebiasaan belanja, gaya hidup, dan minat dari ratusan juta data pengguna perangkat ponsel. 

Semua informasi tersebut digunakan untuk membantu marketing memahami siapa pelanggan mereka sebenarnya. Karena itu, tak heran jika iklan-iklan yang muncul di perangkat ponsel bisa terasa "pas" dengan aktivitas atau percakapan kita sehari-hari. 

Adapun banyaknya isu seputar privasi ini akhirnya menimbulkan beragam pertanyaan mana yang benar-benar fakta, atau hanya sekadar anggapan keliru. 

Berikut fakta soal isu privasi dan keamanan pengguna ponsel yang penting diketahui pembaca. 

1. Ponsel bisa "menguping" pembicaraan pengguna? 

Seperti di singgung di atas, sebagian orang mungkin percaya bahwa ponselnya bisa secara diam-diam mendengarkan percakapan sehari-hari. 

Anggapan ini muncul karena iklan yang ditampilkan sering terasa sangat relevan dengan obrolan pribadi. Namun faktanya, smartphone tidak selalu "menguping" pembicaraan kita.

Pada 2018, investigasi yang dilakukan CBS tidak menemukan adanya bukti bahwa ponsel secara aktif bisa menyadap percakapan.

Di tahun yang sama, CEO Meta Mark Zuckerberg, dalam sidang Senat AS menegaskan kalau perusahaannya tidak pernah memiliki fitur yang mengizinkan aplikasinya mendengarkan pembicaraan pengguna. 

Meski begitu, pengguna masih harus waspada bahwa hadirnya asisten virtual seperti Google Assistant, Siri, atau Alexa, adalah beberapa dari sekian tools yang memang dirancang untuk bisa merekam dan mendengarkan suara pengguna. 

Dulu, rekaman suara pengguna bahkan dilaporkan bisa didengar oleh manusia asli (orang di balik sistem) dengan tujuan meningkatkan layanan. 

Namun, karena berkaitan dengan privasi, praktik tersebut sudah dihentikan Google dan Apple (selaku induk perusahaan) pada 2019. 

2. Isu kamera ponsel bisa dipakai untuk memata-matai pengguna 

Isu soal keamanan ponsel yang juga banyak dibicarakan adalah apakah kamera atau mikrofon perangkat benar-benar bisa diakses oleh orang lain. 

Kekhawatiran ini cukup wajar muncul karena kasus peretasan lewat kamera memang pernah dilaporkan terjadi. Menurut raksasa teknologi Microsoft, sebenarnya ada beberapa tanda yang bisa dicurigai apabila pengguna merasa perangkat sedang diretas. Contoh paling kentara adalah lampu indikator kamera yang tiba-tiba menyala sendiri. 

Baca Juga: Permudah Kreator, YouTube Rilis Fitur AI untuk Bantu Podcaster Bikin Klip dan Shorts

Selain itu, jika pengguna merasa tiba-tiba ponselnya muncul satu file asing, atau pengaturan keamanannya berubah otomatis, maka itu bisa menjadi ciri perangkat sudah disusupi peretas. 

Namun faktanya, kamera dan mikrofon ponsel tidak serta-merta bisa dimanfaatkan untuk memata-matai pengguna. Kecuali, perangkat tersebut sudah terinfeksi malware atau ada aplikasi berbahaya yang tidak sengaja diberi akses izin dalam ponsel.  

Oleh sebab itu, penting untuk terus waspada saat memberikan izin aplikasi ponsel. Membaca detail perizinan akses sebelum menginstal aplikasi sangat diwajibkan karena bisa membantu menghindari risiko aplikasi yang diam-diam memata-matai pengguna.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak