RIAU24.COM - Direktur Eksekutif Algoritma Research and Consulting Aditya Perdana, menyebut posisi menteri berkaitan dengan pertimbangan kepentingan antar kelompok, baik partai politik maupun pihak lain.
Hal inilah yang membuat Presiden Prabowo Subianto hingga kini belum menetapkan figur tertentu untuk mengisi kursi menteri yang kosong pasca reshuffle, dikutip dari inilah.com, Sabtu, 13 September 2024.
"Posisi menteri di kabinet pasti pertimbangannya ya itu, bagaimana kepentingan antar kelompok, baik parpol atau lainnya. Jadi ini yang kelihatannya belum ada titik temu karena mungkin saja belum menemukan figur yang pas dari keseimbangan para pihak itu," sebutnya.
Keseimbangan politik menjadi faktor penting agar keputusan pengisian kursi menteri tidak menimbulkan gesekan.
"Terutama antara pihak-pihak yang berkepentingan," ujarnya.
Pada kesempatan berbeda, Presiden Prabowo Subianto angkat bicara terkait posisi Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang tak kunjung terisi hingga saat ini.
Dia menyatakan agar publik bisa menanti pelantikan menteri untuk mengisi posisi tersebut.
"Ya nanti tunggu, tunggu waktunya," sebutnya.
Menurutnya, penantian ini dilakukan untuk menjaga antusiasme masyarakat. Termasuk media dan berbagai pihak lainnya.
“Biar kalian ada semangat. Oke ya," tutupnya.