Pegiat Media Sosial Soroti Maraknya Penipuan Usul 1 Orang 1 Akun

R24/zura
Pegiat Media Sosial Soroti Maraknya Penipuan Usul 1 Orang 1 Akun.
Pegiat Media Sosial Soroti Maraknya Penipuan Usul 1 Orang 1 Akun.

RIAU24.COM - Ide agar satu orang di Indonesia hanya mempunyai satu akun untuk setiap jenis platform media sosial muncul ke publik. 

Pegiat media sosial Narliswandi Iwan Piliang, yang mendukung wacana ini, menyebut ide ini juga demi mengurai permasalahan maraknya penipuan di media sosial yang mencatut tokoh maupun lembaga resmi negara.

Untuk diketahui, sejumlah lembaga negara kerap mengingatkan masyarakat agar tidak tertipu akun media sosial palsu yang mengatasnamakan mereka, salah satunya Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

OJK meminta masyarakat waspada terhadap akun TikTok palsu yang mengatasnamakan mereka.

Di Jawa Timur, Badan Pendapatan Daerah Jawa Timur baru-baru ini mengingatkan warganya untuk tidak tertipu akun WhatsApp yang mencatut nama Sekretaris Daerah Adhy Karyono. 

Selain itu, ada juga fenomena akun WhatsApp bodong yang menebar link phising, tujuannya menguras uang korban yang terjebak.

Iwan menyebut, solusi untuk mengatasi fenomena ini adalah regulasi satu orang hanya satu akun di tiap jenis media sosial. 

Dia menyebut ide ini juga bisa menertibkan akun-akun anonim yang tidak bertanggung jawab dalam bermain media sosial.

"Saya menilai hal itu solusi terbaik bagi negara yang populasinya besar dengan kultur beragam dan tingkatan umur di medsos dari usia tak dibatasi. Bocah-bocah aja bisa maki-maki dengan kata tak pantas pakai akun anonim, saat ini," kata Iwan, Sabtu (13/9/2025).

"Kalau lembaga pun demikian harus dengan identitas jelas, register atas nama lembaga dengan penanggung jawab personal by NIK, nomor HP," kata dia menambahkan.

Menurut Iwan, ide ini baik untuk menata peradaban, terutama iklim bermedia sosial di negara ini. 

Dia juga percaya, kontestasi pemilihan umum ke depan akan lebih berkualitas jika ide ini diterapkan karena tidak ada lagi akun anonim maupun robot.

"Percayalah solusi ini lebih bagus untuk membangun peradaban ke depan. Pun konten dalam menjagokan capres ke depan akan lebih kredibel dan bobot konten berkualitas, bertanding ya di kualitas, inovasi, kreativitas," ujar Iwan.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak