RIAU24.COM - Gempa bumi berkekuatan 7,4 skala Richter mengguncang Semenanjung Kamchatka, Rusia, pada hari Sabtu (13 September), menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).
Gempa tersebut terjadi 111 km di sebelah timur Petropavlovsk-Kamchatsky, ibu kota wilayah tersebut, pada kedalaman 39,5 km.
USGS awalnya mencatat kekuatan gempa sebesar 7,5 skala Richter sebelum menurunkannya menjadi 7,4.
Gelombang tsunami yang 'berbahaya' dikhawatirkan
Pusat Peringatan Tsunami Pasifik telah memperingatkan bahwa gelombang berbahaya dapat berdampak pada sebagian garis pantai Rusia dalam radius 300 km dari episentrum.
Dalam peringatan di situs webnya, pusat peringatan tsunami tersebut menyatakan, "ANCAMAN TSUNAMI TERDAPAT DI WILAYAH PASIFIK YANG TERLETAK LEBIH DEKAT DENGAN GEMPA BUMI. NAMUN. BERDASARKAN SEMUA DATA YANG TERSEDIA. TIDAK ADA ANCAMAN TSUNAMI DI HAWAII.”
“Sistem Peringatan Tsunami AS menyatakan bahwa tidak ada bahaya tsunami di garis pantai AS atau Kanada mana pun. Namun, ditambahkan bahwa di garis pantai Rusia, yang lebih dekat dengan gempa bumi, tsunami dapat mencapai pantai dalam satu jam ke depan,” tambah laporan tersebut.
Demikian pula di Jepang, di barat daya Semenanjung Kamchatka, tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan, penyiar NHK melaporkan, mengutip Badan Meteorologi Jepang.
Kamchatka, di Timur Jauh Rusia, terletak di ‘Cincin Api’ Pasifik dan merupakan salah satu zona seismik paling aktif di dunia.
Hanya dua bulan yang lalu, tepatnya di bulan Juli, gempa berkekuatan 8,8 SR yang lebih dahsyat di lepas pantai Kamchatka memicu tsunami setinggi empat meter di Samudra Pasifik, yang memaksa evakuasi massal dari Hawaii ke Jepang.
Gempa ini merupakan gempa terkuat sejak bencana tahun 2011 di lepas pantai Jepang yang menewaskan lebih dari 15.000 orang.
(***)