RIAU24.COM - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada hari Rabu (20 Agustus) memperingatkan bahwa diskusi mengenai jaminan keamanan bagi Ukraina tanpa melibatkan Rusia adalah jalan buntu.
Ia juga mengecam para pemimpin Eropa karena melakukan upaya ceroboh untuk mengubah posisi Presiden AS Donald Trump terkait Ukraina, menuduh blok tersebut mencoba mengeskalasi secara agresif situasi.
Ia menambahkan bahwa para pemimpin Eropa tidak mengajukan gagasan konstruktif apa pun dalam pertemuan mereka baru-baru ini dengan Trump.
Hal ini terjadi saat para kepala militer NATO pada hari Rabu (20 Agustus) bersiap mengadakan diskusi mengenai rincian jaminan keamanan bagi Ukraina di tengah upaya baru-baru ini untuk mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina.
"Barat memahami betul bahwa membahas jaminan keamanan secara serius tanpa Federasi Rusia adalah utopia, jalan buntu," ujar Lavrov kepada wartawan pada hari Rabu.
"Kami tidak sepakat bahwa saat ini disarankan untuk menyelesaikan masalah keamanan kolektif tanpa Federasi Rusia," tambahnya.
Upaya ceroboh Eropa
"Kita hanya melihat eskalasi situasi yang agresif dan upaya yang agak canggung untuk mengubah posisi presiden AS," kata Lavrov, merujuk pada pertemuan antara Trump, para pemimpin Eropa, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang terjadi di Gedung Putih pada hari Senin (18 Agustus).
“Kami tidak mendengar ide-ide konstruktif dari orang Eropa di sana,” tambahnya.
Hal ini terjadi setelah upaya diplomatik baru-baru ini untuk mengakhiri perang di Ukraina, termasuk pertemuan antara Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska pada tanggal 15 Agustus dan pertemuan Trump dengan Zelensky dan para pemimpin Eropa di Gedung Putih pada hari Senin (18 Agustus).
Pembicaraan Putin-Zelensky 'harus dipersiapkan dengan cermat'
Setelah diskusi tersebut, Putin setuju untuk bertemu dengan Zelensky dan menerima beberapa jaminan keamanan Barat untuk Ukraina.
Lavrov juga mengatakan bahwa setiap pembicaraan antara Putin dan Zelensky harus dipersiapkan dengan sangat cermat sehingga pertemuan tersebut tidak menyebabkan kemerosotan situasi seputar konflik.
(***)