RIAU24.COM - Mirip dengan adegan yang diambil dari Noddy, sebuah serial kartun, di mana sang tokoh utama menarik rumahnya berkeliling kota.
Kini, sebuah gereja di Swedia mengikuti jejaknya setelah tambang bijih besi yang mengancam akan menelan kota tersebut telah mendorong relokasinya.
Gereja Kiruna bergaya neo-Gotik, selain sebagai objek wisata, dianggap sebagai bangunan khas kota tersebut.
Visual gereja yang pindah ke lokasi baru telah menarik banyak perhatian, baik offline maupun online.
Dalam imajinasi terliar Anda, apakah Anda berasumsi bahwa pindah lokasi bisa berarti melihat seluruh bangunan terguling di jalan? Pemandangan itulah yang digembar-gemborkan oleh jemaat gereja dan netizen.
Struktur kayu berusia 113 tahun itu akan dipindahkan sepanjang rute 3 mil.
Apa yang memicu relokasi?
Swedia memiliki tambang bijih besi bawah tanah terbesar di dunia, dan tambang tersebut mengancam akan menelan kota Kiruna.
Untuk melindungi struktur warisan tersebut, kota tersebut berencana melakukan relokasi dengan roda, sebuah cara unik untuk melestarikan sejarahnya.
"Sejarah kota ini selalu dibentuk oleh operasi pertambangan kami, dan transformasi perkotaan yang sedang berlangsung merupakan bagian dari kisah panjang ini, perluasan cadangan bijih telah diketahui sejak lama. Di Kiruna, kami juga sedang mengeksplorasi deposit Per Geijer, sebuah deposit bijih besi yang mengandung fosfor tingkat tinggi dan merupakan salah satu deposit unsur tanah jarang terbesar yang diketahui di Eropa," demikian pernyataan LKAB, sebuah perusahaan pertambangan Swedia.
Hadiah perusahaan pertambangan untuk kota
LKAB, perusahaan tambang milik negara, telah menghibahkan gereja tersebut kepada kota.
Pada tahun 2001, warga memilihnya sebagai bangunan terbaik sepanjang masa, yang dibangun sebelum tahun 1950. Strukturnya menjadi ciri khasnya.
Gereja ini juga dibangun di atas bukit agar umat dapat melihat seluruh kota. Gereja ini dirancang sesuai dengan gaya arsitektur Sami.
(***)