Kapal yang Membawa Lebih dari 150 Migran Tenggelam di Lepas Pantai Yaman, 68 Tewas dan 74 Hilang

R24/tya
 Warga Yaman menyusuri laut untuk mencari korban selamat setelah sebuah kapal yang membawa migran terbalik, pada 11 Juni 2024 di Provinsi Shabwah, Yaman /AFP
Warga Yaman menyusuri laut untuk mencari korban selamat setelah sebuah kapal yang membawa migran terbalik, pada 11 Juni 2024 di Provinsi Shabwah, Yaman /AFP

RIAU24.COM - Sebuah kapal yang membawa 154 migran Ethiopia tenggelam di lepas pantai Yaman, menewaskan 68 orang dan menyebabkan 74 lainnya hilang, menurut badan migrasi PBB.

Kapal karam ini merupakan salah satu yang terbaru yang menewaskan ratusan orang, yang melarikan diri dari konflik dan kemiskinan ke negara-negara Teluk Arab.

Hanya 12 orang yang selamat setelah kapal terbalik di Teluk Aden di lepas pantai Provinsi Abyan, Yaman selatan, Minggu dini hari (3 Agustus).

Menurut kepala Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) di Yaman, Abdusattor Esoev, 54 jenazah terdampar di distrik Khanfar, sementara 14 lainnya ditemukan tewas dan dibawa ke kamar mayat rumah sakit di Zinjibar, ibu kota provinsi tersebut.

Korban yang hilang diduga telah meninggal dunia.

Meskipun terjadi konflik di negara tersebut, Yaman merupakan rute utama bagi para migran dari Afrika Timur dan Tanduk Afrika untuk bekerja di negara-negara Teluk.

Mereka sering diselundupkan dengan kapal-kapal berbahaya yang penuh sesak melintasi Laut Merah atau Teluk Aden.

Dalam beberapa bulan terakhir, ratusan orang tewas atau hilang akibat kapal karam di lepas pantai Yaman.

Bulan lalu, setidaknya delapan orang tewas dan 22 orang hilang setelah penyelundup memaksa para migran turun dari sebuah kapal di Laut Merah, ungkap badan migrasi PBB.

Kapal tersebut mengangkut sekitar 150 orang ketika dihentikan oleh para penyelundup, yang kemudian membiarkan para penumpang berenang di perairan terbuka.

Pada bulan Maret, dua migran tewas dan 186 lainnya hilang setelah empat kapal tenggelam di lepas pantai Yaman dan Djibouti.

Diduga salah satu kapal membawa setidaknya 30 orang, sementara kapal lainnya membawa sekitar 150 orang, hilang di lepas pantai Yaman.

Dua kapal lainnya terbalik akibat angin kencang di lepas pantai Djibouti. Mayoritas penumpang diyakini adalah migran Etiopia.

Menurut laporan IOM pada bulan Maret, lebih dari 60.000 migran tiba di Yaman pada tahun 2024, jauh lebih sedikit dibandingkan dengan 97.200 pada tahun 2023, kemungkinan karena adanya peningkatan patroli di perairan tersebut.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak