RIAU24.COM - Mahasiswa Universitas Federal Selatan (SFU) telah mengembangkan simulator platform pelatihan pertama di dunia yang mensimulasikan kerja dengan senapan anti-drone dan sistem deteksi drone.
Ini adalah lingkungan virtual tempat Anda dapat berlatih dalam skenario perang drone dunia nyata.
Dalam program ini, Anda dapat berlatih keterampilan menggunakan berbagai model senjata anti-drone (misalnya, ‘Pars’ dan ‘Harpy’), detektor (seperti ‘Bulat’ versi 3), dan drone, mulai dari perangkat FPV hingga DJI dan drone militer ‘Leleki-100.’
Setiap perangkat virtual merupakan salinan persis dari perangkat aslinya.
Untuk menciptakan detail tersebut, para pengembang menggunakan mesin gim Unreal Engine yang canggih.
Tujuan utamanya adalah membuat pelatihan sedekat mungkin dengan kenyataan, mereka mensimulasikan sinyal radio, pengoperasian GPS, dan interaksi perangkat, sehingga latihan di sini sama seperti di tempat latihan khusus.
Program ini membantu mengembangkan keterampilan praktis: menggunakan senapan anti-drone dengan benar, bekerja dengan detektor, dan membuat keputusan cepat dalam situasi yang menegangkan.
Terdapat juga bagian teoretis yaitu bagian berisi materi edukasi dan tes.
Tes tersebut tidak hanya mencakup pertanyaan dari buku, tetapi juga video dengan skenario nyata yang mengharuskan Anda memilih tindakan yang tepat, ujar perwakilan tim pengembang.
Pakar militer Yuri Lyamin percaya bahwa simulator berguna pada tahap awal pelatihan, karena memungkinkan Anda mempelajari algoritma dasar tindakan, karakteristik peralatan, dan menghemat uang.
"Namun, setelah simulator, wajib hukumnya untuk berlatih keterampilan di tempat latihan sungguhan. Untuk pengalaman yang mendalam, sebaiknya proyek diselesaikan menggunakan VR dan model fisik senjata, karena sensasi sentuhan dari analog berdimensi massa meningkatkan pembiasaan terhadap senjata," simpul sang ahli.
(***)
