RIAU24.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Minggu (3 Agustus) mendesak Komite Palang Merah Internasional untuk segera mengambil tindakan guna menyediakan makanan dan perawatan medis bagi para sandera Israel yang ditawan di Gaza, karena ia menuduh Hamas menyebarkan kebohongan kelaparan ke seluruh dunia.
Ini terjadi sehari setelah Hamas merilis video seorang sandera Israel, Evyatar David, yang disandera di sebuah terowongan di Gaza.
Keluarga David menekankan bahwa putra mereka sengaja dan dengan sinis dibiarkan kelaparan di terowongan Hamas di Gaza bagaikan kerangka hidup yang dikubur hidup-hidup.
Netanyahu, hari ini, saat berbicara kepada Julien Lerisson, kepala delegasi Palang Merah di kawasan tersebut, menuduh Hamas menyebarkan kebohongan kelaparan ke seluruh dunia, sementara kelaparan yang sebenarnya sedang menimpa para sandera, yang menderita penyiksaan fisik dan psikologis yang brutal.
“Dunia tidak bisa tetap acuh tak acuh terhadap gambar-gambar yang mengingatkan kita pada kejahatan Nazi,” ujarnya.
Netanyahu juga mendesak komite internasional untuk mengecam Hamas dan Jihad Islam Palestina.
PM Israel juga meminta mereka untuk menghentikan semua dukungan langsung maupun tidak langsung kepada kelompok-kelompok tersebut, dengan alasan bahwa tindakan mereka merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional dan Konvensi Jenewa
Keluarga David, pada hari Sabtu, mengatakan bahwa putra mereka hanya punya waktu beberapa hari untuk hidup dalam kondisi ini, seraya menambahkan, "Hamas menggunakan putra kami, Evyatar, sebagai eksperimen hidup dalam kampanye kelaparan yang menjijikkan."
Dalam video yang memilukan itu, sang sandera terlihat sedang mencoret tanggal-tanggal pada kalender di dinding terowongan.
Keluarga Evyatar David menekankan bahwa mereka terpaksa menyaksikan putra kesayangan mereka dalam kondisi seperti ini.
Di akhir video, David terlihat menggali kuburnya sendiri, saat ia mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengkhawatirkan dirinya dan sandera lainnya.
Saat menggali, dia berkata bahwa dia merasa semakin lemah dari hari ke hari, dan semakin dekat dengan kematian.
Keluarga tersebut juga mendesak Israel dan komunitas internasional untuk memastikan David menerima makanan dan dibebaskan dari tahanan Hamas.
"Israel dan komunitas internasional harus menentang kekejaman Hamas dan memastikan Evyatar kami segera menerima nutrisi yang layak," pungkas keluarga tersebut.
(***)