Tarif Trump Mengancam Ledakan K-Beauty Korea Selatan di AS

R24/tya
Seorang pelanggan mencoba lipstik di toko Innisfree, merek murah Amorepacific di pusat kota Seoul, 6 Agustus 2013 /Reuters
Seorang pelanggan mencoba lipstik di toko Innisfree, merek murah Amorepacific di pusat kota Seoul, 6 Agustus 2013 /Reuters

RIAU24.COM Industri kecantikan Korea Selatan yang populer secara global sedang menghadapi kemunduran besar di Amerika Serikat karena tarif impor baru sebesar 15 persen, yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump, mengancam akan mengganggu arus perdagangan dan menaikkan harga bagi konsumen.

Dikenal karena produk-produk inovatif, bahan-bahan alami, dan harganya yang terjangkau, kecantikan Korea telah membangun basis penggemar setia di AS, di mana mereka menghasilkan penjualan sebesar $1,7 miliar pada tahun 2024, meningkat 54 persen dari tahun sebelumnya, menurut Komisi Perdagangan Internasional AS.

Namun, pertumbuhannya mungkin akan segera melambat.

AS telah mengakhiri status bebas tarif kosmetik Korea Selatan, bagian dari perubahan kebijakan yang lebih luas yang bertujuan mengurangi ketergantungan pada manufaktur asing dan mendorong barang-barang buatan Amerika.

Produk kecantikan Korea Selatan kini dikenakan pajak impor sebesar 15 persen, yang memicu ketidakpastian di seluruh industri.

Pengecer bersiap menghadapi biaya yang lebih tinggi dan penjualan yang lebih lambat

Peritel K-beauty di AS telah mulai menyesuaikan strategi mereka untuk mengantisipasi kenaikan biaya.

Santé Brand, penjual daring yang berbasis di California, mengalami lonjakan pesanan sebesar 30 persen pada bulan April karena konsumen bergegas membeli sebelum tarif berlaku.

"Ketika pengumuman tarif diumumkan, pelanggan mulai memikirkan strategi untuk menghadapi badai ini," ujar pendiri Santé, Cheyenne Ware, kepada BBC.

"Konsumen sedang bersiap menghadapi ketidakpastian," tambahnya.

Peritel lain, seperti Senti Senti, mengatakan para pemasok telah mulai mengirimkan peringatan yang mendesak mereka untuk melakukan pemesanan dalam jumlah besar sementara harga tetap stabil.

Beberapa penjual telah meningkatkan inventaris untuk mengantisipasi kenaikan biaya yang diperkirakan.

Namun, pakar industri memperingatkan bahwa kenaikan harga tidak dapat dihindari, terutama bagi penjual kecil di platform seperti Amazon yang beroperasi dengan margin keuntungan tipis.

Penggemar tetap setia untuk saat ini

Meskipun kenaikan harga akan segera terjadi, para loyalis K-beauty mengatakan mereka belum siap beralih ke alternatif Barat.

Para ahli mengatakan sentimen tersebut umum di kalangan konsumen loyal, tetapi pembeli kasual mungkin akan enggan dengan harga yang lebih tinggi.

Beberapa pakar juga mengatakan bahwa merek-merek K-beauty besar dengan margin keuntungan yang sehat mungkin dapat menyerap sebagian biaya, sehingga mengurangi dampak bagi pelanggan.

Namun, perusahaan-perusahaan kecil yang berbasis di Korea Selatan kemungkinan akan kesulitan untuk tetap kompetitif, terutama jika tarif diperpanjang atau dinaikkan.

Kebijakan perdagangan berbenturan dengan budaya pop

Presiden Trump telah membenarkan strategi tarif tersebut sebagai bagian dari rencana yang lebih luas untuk mengembalikan sektor manufaktur ke AS dan menyeimbangkan persaingan dalam perdagangan global.

Dalam beberapa hari terakhir, Jepang dan Uni Eropa telah menyepakati tarif serupa sebesar 15 persen untuk ekspor produk kecantikan ke AS, yang berarti kebijakan tersebut akan memengaruhi raksasa global lainnya selain Korea Selatan.

Namun, analis industri mengatakan Korea Selatan sangat rentan karena merek kosmetiknya sangat terkait dengan budaya pop dan tren konsumen global.

Dari krim BB hingga rutinitas perawatan kulit 10 langkah yang menggunakan bahan-bahan seperti lendir siput, daun sirih, dan air beras, perawatan kulit Korea telah mengubah kebiasaan kecantikan di seluruh dunia.

Meskipun para pejabat AS berharap tarif akan mendorong produksi dalam negeri, banyak konsumen Amerika mengatakan mereka belum menemukan produk lokal yang setara.

Untuk saat ini, K-beauty masih menjadi andalan di dunia kecantikan Amerika. Namun, jika tarif tetap berlaku, produk ini mungkin akan segera menjadi barang mewah, alih-alih kebutuhan sehari-hari.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak