RIAU24.COM -Pemerintah Indonesia menegaskan bahwa forum BRICS tidak memiliki agenda untuk menentang negara mana pun, termasuk Amerika Serikat.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-17 yang digelar di Rio de Janeiro, Brasil.
Arrmanatha menyatakan bahwa pertemuan BRICS kali ini difokuskan pada pembahasan solusi atas tantangan ekonomi global, ancaman krisis lingkungan, serta penguatan multilateralisme.
Ia menepis anggapan bahwa forum BRICS bertujuan untuk menentang kebijakan Amerika Serikat.
“Ada banyak isu berkembang di luar yang dikaitkan dengan BRICS, tetapi sebenarnya tidak menjadi bagian dari pembahasan forum.Salah satunya adalah terkait ancaman tarif tambahan sebesar 10 persen dari Presiden AS Donald Trump">Donald Trump. Isu itu tidak dibahas dalam KTT ini,” ujar Arrmanatha.
Sebelumnya, Presiden Donald Trump mengungkapkan kekesalannya terhadap sikap negara-negara anggota BRICS yang dinilainya menentang kebijakan tarif dagang AS.
Trump bahkan mengancam akan memberlakukan tarif tambahan sebesar 10 persen terhadap negara-negara anggota BRICS, termasuk China, Rusia, dan India.
Tiga negara tersebut menilai kebijakan tarif yang diusulkan Trump berisiko mengganggu stabilitas rantai pasok global.
Sementara itu, Indonesia menegaskan posisinya yang konsisten untuk memperkuat kemitraan antarnegara dalam rangka menjaga pertumbuhan ekonomi dan stabilitas global.
(hnm)