RIAU24.COM - Siak-Komitmen nyata untuk memperjuangkan nasib ribuan tenaga honorer kembali ditunjukkan oleh Bupati Siak, Afni Z. Dalam pertemuan yang berlangsung hangat di Balairung Datuk Empat Suku, Komplek Abdi Praja, Rabu (2/7/2025), Afni mendengarkan langsung aspirasi dari tenaga honorer yang tergabung dalam Forum R2 dan R3 Honorer Database Tahap I Kabupaten Siak.
Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk membahas kejelasan status dari 1.903 honorer R2 dan R3 yang telah terdata di Badan Kepegawaian Negara (BKN), namun belum mendapatkan formasi dalam pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Ecy Novemirata, juru bicara forum, menyampaikan bahwa dari 1.903 honorer, hanya 969 formasi yang diusulkan oleh Pemkab Siak, sehingga ribuan tenaga honorer lainnya masih belum mendapatkan kepastian status. Dari jumlah tersebut kini tersisa 1.893 honorer, karena ada 10 yang telah keluar dari daftar.
“Ada 719 orang dengan masa kerja 15-21 tahun, 539 orang 10-14 tahun, dan 635 orang di bawah 10 tahun. Bahkan ada 80 orang yang sudah berusia di atas 50 tahun. Ini bukti nyata pengabdian panjang mereka,” ujar Ecy.
Dalam penjelasannya, Ecy juga merinci formasi yang telah diperebutkan: 616 formasi teknis oleh 2.339 pelamar, 100 formasi fungsional guru oleh 213 pelamar, dan 253 formasi fungsional kesehatan oleh hanya 11 pelamar. Total pelamar mencapai 2.563 orang.
Menanggapi hal ini, Bupati Afni mengakui bahwa kondisi keuangan Kabupaten Siak saat ini tengah mengalami tekanan. APBD yang semula diasumsikan Rp3,1 triliun, setelah koreksi hanya berkisar Rp2 triliun hingga Rp2,1 triliun. Belum lagi, ada beban hutang daerah sebesar Rp327 miliar yang harus segera diselesaikan.
“Kami mohon maaf, untuk saat ini belum bisa memberikan kejelasan tentang pengangkatan PPPK Penuh Waktu karena keterbatasan anggaran daerah. Namun kami tidak akan tinggal diam,” tegas Afni.
Ia menambahkan, aturan pemerintah pusat yang membatasi belanja pegawai maksimal 30 persen dari APBD turut menjadi penghambat. Meski demikian, Afni menegaskan bahwa Pemkab Siak akan terus berupaya mencari skema dan jalan terbaik agar R2 dan R3 dapat diangkat secara penuh waktu.
“Saya sangat memahami perjuangan dan pengabdian kawan-kawan honorer. Bahkan, ada sahabat dan adik saya sendiri dalam forum ini. Saya tidak akan tinggal diam. Kami akan berkonsultasi langsung dengan BKN dan Kementerian PANRB untuk mencari solusi terbaik,” ujarnya disambut tepuk tangan peserta forum.
Menutup pertemuan, Bupati Afni mengajak perwakilan Forum Honorer R2 dan R3 untuk turut serta dalam konsultasi ke pemerintah pusat.
“Mari kita perjuangkan bersama. Butuh proses, tapi kami akan usahakan. Saya ingin ketika nanti saya ke BKN dan KemenPANRB, ada perwakilan forum yang ikut dengan saya. Ini perjuangan kita bersama,” pungkasnya.
Langkah Bupati Afni menjadi harapan baru bagi ribuan tenaga honorer di Siak. Meski jalan menuju PPPK penuh waktu masih panjang, komitmen kuat dari kepala daerah menjadi modal awal yang sangat berarti. Semoga perjuangan ini segera membuahkan hasil yang adil dan bermartabat bagi seluruh honorer.(Lin)