RIAU24.COM -Sebuah desa pulau kecil di Jepang telah dievakuasi setelah serangkaian gempa bumi yang jumlahnya lebih dari 1.000.
Penduduk desa Toshima di pulau Akuseki Jepang di prefektur Kagoshima dibawa ke lokasi yang lebih aman setelah gempa bumi berkekuatan 5,5 skala Richter pada hari Kamis.
Rantai Pulau Tokara telah menyaksikan lebih dari 1.000 gempa bumi sejak 21 Juni dengan intensitas yang bervariasi.
Badan Meteorologi Jepang mengatakan bahwa episentrumnya berada di lepas pantai pada kedalaman sekitar 20 km.
Getaran tersebut tidak memicu peringatan tsunami dan semua penduduk selamat.
Salah satu pulau tempat kapal berangkat adalah rumah bagi sekitar 89 penduduk, yang semuanya dibawa ke pelabuhan di Kagoshima dengan sebuah kapal.
Ada total tujuh pulau yang membentuk desa Toshima, dan total 668 orang tinggal di sana, menurut The Japan Times.
NKH World melaporkan bahwa kelompok pertama berangkat dari Pelabuhan Naze di Pulau Amami Oshima pada pukul 2 pagi waktu setempat pada hari Jumat.
Feri tersebut dijadwalkan untuk melintasi ketujuh pulau, menjemput semua orang.
Diperkirakan akan mencapai pelabuhan Kagoshima setelah pukul 6 sore waktu setempat pada hari Jumat.
Mereka akan tinggal di akomodasi sementara yang diatur oleh desa selama sekitar seminggu.
Masa tinggal dapat diperpanjang tergantung pada aktivitas seismik, Japan Times melaporkan.
Pulau-pulau Jepang bergetar akibat gempa bumi
Gempa bumi telah dilaporkan terjadi di beberapa pulau di wilayah tersebut selama beberapa hari terakhir, yang memicu kekhawatiran bahwa gempa besar akan segera terjadi.
Penduduk dari pulau lain mungkin juga dievakuasi dan dibawa ke desa yang sama hingga aktivitas mereda.
Gempa bumi dengan intensitas satu atau lebih telah mengguncang Akuseki, bagian dari rangkaian Pulau Tokara, dan pulau-pulau lainnya, sejak 21 Juni.
Total 1.031 gempa telah tercatat hingga saat ini. Rumor yang beredar bahwa bencana besar akan melanda Jepang pada tanggal 5 Juli telah menambah kekhawatiran.
Ramalan manga Jepang 5 Juli tentang gempa bumi dan tsunami
Ryo Tatsuki, seorang penulis manga, menulis pada tahun 1999 tentang gempa bumi dan tsunami besar di Jepang dan Filipina pada bulan Juli.
Ketika ramalan itu menjadi viral, orang-orang mulai membatalkan tiket mereka ke Jepang, mengguncang pariwisata di negara itu.
Manga-nya yang berjudul ‘Watashi ga mita mirai’ (Masa Depan yang Kulihat), meramalkan bencana bagi Jepang.
Ia dilaporkan juga meramalkan Gempa Besar Jepang Timur 2011 yang menghantam TÅhoku.
Hal ini telah memicu kepanikan sejak ramalannya menjadi kenyataan.
Namun, Tatsuki telah mencoba meredakan ketakutan dengan mengatakan bahwa setiap orang seharusnya bebas membuat interpretasi mereka sendiri.
Ia menambahkan bahwa ia bukan seorang nabi dan bahwa orang-orang seharusnya melihatnya sebagai hal yang positif dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat.
(***)