RIAU24.COM - Bola api dan asap besar terlihat mengepul setelah ledakan di sebuah pom bensin di distrik timur Roma pada hari Jumat (4 Juli).
Menurut pihak berwenang Italia, sedikitnya 27 orang terluka dalam insiden tersebut.
Di antara yang terluka terdapat 10 petugas polisi dan seorang petugas pemadam kebakaran.
Ledakan itu terjadi di distributor bensin, solar, dan gas minyak cair (LPG) di lingkungan Prenestino tak lama setelah pukul 8 pagi dan terdengar di seluruh ibu kota.
Video ledakan tersebut telah beredar luas di media sosial.
Dalam rekaman tersebut, terlihat bola api besar saat api berkobar dan melahap seluruh pom bensin.
Asap terlihat mengepul saat orang-orang yang lewat berlarian menjauh dari lokasi ledakan, sementara kepanikan menyebar di seluruh area.
Euro News melaporkan bahwa informasi awal dari pemadam kebakaran Roma menunjukkan bahwa ledakan itu disebabkan oleh kesalahan teknis selama pengisian bahan bakar tangki.
Wali Kota Roma Roberto Gualtieri mengatakan bahwa pemerintah setempat diberitahu tentang kebocoran gas, setelah itu polisi dan petugas pemadam kebakaran bergegas ke lokasi kejadian.
Dua ledakan terjadi setelah mereka tiba.
Media lokal melaporkan bahwa petugas pemadam kebakaran dan ambulans terjebak dalam ledakan tersebut. Mereka dipanggil setelah sebuah truk menabrak pipa di pom bensin.
"Terjadi beberapa ledakan berantai setelah ledakan pertama," kata juru bicara kepolisian Roma, Elisabetta Accardo, kepada stasiun penyiaran pemerintah Italia, RAI.
"Semua polisi yang terluka mengalami luka bakar, tetapi nyawa mereka tidak terancam," ucap Accardo.
Penyebab insiden tersebut masih diselidiki.
Media lokal melaporkan, mengutip warga, bahwa ledakan itu sangat keras dan dahsyat sehingga menghantam gedung-gedung di dekatnya seperti gempa bumi.
Gelombang kejut dari ledakan itu mengakibatkan kerusakan pada gedung-gedung di dekatnya dan memecahkan jendela-jendela.
Area tersebut telah ditutup sementara petugas pemadam kebakaran terus memadamkan api.
Petugas pemadam kebakaran menulis di X bahwa api masih menyala, tetapi sudah terkendali.
Hal ini terjadi karena Roma dilanda gelombang panas yang hebat selama beberapa minggu terakhir.
Perdana Menteri Giorgia Meloni mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ia memantau situasi tersebut.
(***)
