Penjualan Tesla di Inggris Meningkat pada Bulan Juni, Sementara di Eropa Masih Belum Mulus

R24/tya
Pemandangan udara kendaraan Tesla yang belum terjual di tempat parkir di Hunter Square Mall pada tanggal 02 Juni 2025 di Farmington Hills, Michigan /AFP
Pemandangan udara kendaraan Tesla yang belum terjual di tempat parkir di Hunter Square Mall pada tanggal 02 Juni 2025 di Farmington Hills, Michigan /AFP

RIAU24.COM Tesla mengalami sedikit peningkatan di Inggris bulan lalu, dengan penjualan mobil baru naik 12 persen tahun-ke-tahun pada bulan Juni, menurut data terbaru dari kelompok riset New AutoMotive.

Pembuat kendaraan listrik (EV) AS itu mengirimkan 7.891 kendaraan di Inggris pada bulan Juni, naik dari 7.019 pada bulan yang sama di tahun 2024.

Peningkatan tersebut bertepatan dengan dimulainya pengiriman Model Y yang diperbarui.

Secara keseluruhan, pendaftaran mobil baru di Inggris naik 12,8 persen pada bulan Juni menjadi 187.655 unit, didorong oleh lonjakan penjualan kendaraan listrik bertenaga baterai (BEV) sebesar 45,5 persen.

Meskipun terjadi lonjakan di seluruh sektor ini, penjualan Tesla tahun ini di Inggris tetap hampir 2 persen lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang mengindikasikan bahwa kenaikan pada bulan Juni mungkin tidak menandakan tren yang berkelanjutan.

Peningkatan pada bulan Juni terjadi setelah Mei yang suram bagi Tesla di Inggris, ketika penjualan anjlok lebih dari 45 persen dari tahun ke tahun.

Perusahaan tersebut hanya menjual 1.758 kendaraan pada bulan Mei, turun tajam dari 3.244 pada tahun sebelumnya.

Penurunan tersebut terjadi di tengah meningkatnya kritik terhadap kehadiran politik CEO Elon Musk yang semakin terpolarisasi di Eropa dan meningkatnya persaingan dari para pesaing, khususnya produsen mobil Tiongkok.

Tesla memperlambat cengkeramannya di pasar Eropa

Memang, posisi Tesla di seluruh Eropa menunjukkan tanda-tanda penurunan yang jelas.

Pada Q1 2025, perusahaan membukukan penurunan penjualan yang tajam di hampir setiap pasar utama Eropa.

Menurut data registrasi yang dikumpulkan oleh Reuters , penjualan Tesla anjlok hingga 62,2 persen di Jerman, 55,3 persen di Swedia dan Denmark, 49,7 persen di Belanda, dan 41,1 persen di Prancis.

Penurunan penting lainnya terlihat di Norwegia, Portugal, Spanyol, dan Italia, yang berkontribusi terhadap penurunan rata-rata tidak tertimbang lebih dari 30 persen di seluruh wilayah.

Penurunan ini bukan disebabkan oleh menyusutnya pasar kendaraan listrik, justru sebaliknya.

Penjualan kendaraan listrik di Eropa tumbuh 22 persen pada Q1, dengan kenaikan tajam di negara-negara seperti Inggris, Spanyol, dan Italia.

Penurunan penjualan Tesla dan menyusutnya pangsa pasar mencerminkan tantangan yang lebih besar: model kendaraan yang menua, persaingan yang semakin ketat dari merek-merek seperti BYD di Tiongkok, dan citra publik CEO-nya yang terpolarisasi.

Bahkan di Inggris, satu-satunya titik terang Tesla di Q1, pangsa pasarnya menurun lebih dari empat poin persentase, meskipun penjualan total unitnya sedikit meningkat.

Seiring dengan meningkatnya pesaing dan adopsi kendaraan listrik di Eropa, Tesla menghadapi titik kritis, dan jika perusahaan tidak segera mengambil tindakan, dominasinya di pasar global utama dapat terus memudar.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak