RIAU24.COM - Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, dr Marwan al-Sultan, meninggal dunia dalam serangan udara Israel yang menghantam kediamannya di sebelah barat Kota Gaza, Rabu (2/7).
Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) pun turut berduka atas tewasnya Marwan Al Sultan. Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha mengatakan pihaknya memonitor pemberitaan tentang tewasnya Al Sultan.
"Kami turut berduka atas wafatnya dr. Marwan Al Sultan. Almarhum bukan warga negara Indonesia," kata Direktur Pelindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha dalam keterangan resmi, Rabu malam (2/7).
Al Sultan beserta keluarganya tewas dalam pembantaian terbaru Israel yang menyasar Kota Gaza, pada Rabu (2/7).
Baca Juga: Dituduh Danai Pemberontak, Myanmar Vonis 7 Tahun Penjara WNI Selebgram
Sumber Al Jazeera mengatakan serangan Israel menargetkan bangunan perumahan di Barat Daya Kota Gaza. Istri dan anak Al Sultan tewas dalam gempuran itu.
Al Sultan merupakan sumber informasi utama dari Gaza, yang melaporkan kondisi warga Palestina kepada publik. Ia juga sudah berulang kali meminta masyarakat internasional memastikan keselamatan tim medis, termasuk saat Israel mengepung hingga menyerang secara brutal RS Indonesia.
Israel meluncurkan agresi ke Palestina sejak Oktober 2023. Sejak saat itu, mereka menggempur habis-habisan fasilitas sipil seperti rumah sakit, kamp pengungsian, hingga tempat ibadah.
Selama agresi, Israel berulang kali mengepung dan menyerang RS Indonesia. Secara serampangan, mereka menuding ada markas Hamas di fasilitas medis tersebut sehingga perlu dihancurkan.
Baca Juga: Ahli: Penggunaan Bom Seberat 230 kg oleh Israel untuk Menyerang Kafe Gaza Merupakan Kejahatan Perang
Tuduhan Israel tak pernah terbukti. Mereka sering menggunakan dalih yang sama untuk menghancurkan berbagai fasilitas medis di Gaza.
Imbas penjajahan dan genosida Israel, lebih dari 56.000 warga di Palestina meninggal, ratusan ribu rumah hancur, dan ratusan fasilitas sipil porak-poranda.