RIAU24.COM -Menteri Budaya Fadli Zon berencana akan melakukan uji publik penulisan ulang sejarah Indonesia pada bulan Juli ini, meski sejumlah pihak menolak proyek tersebut dilanjutkan.
"Nanti pada waktunya akan melakukan uji publik publik pada bulan ini juga," kata Fadli Zon di Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (3/7).
Dalam proyek penulisan sejarah ini, kata Fadli Zon, melibatkan 130 sejarawan yang berasal dari 34 kampus berbeda di Indonesia.
"Kita melibatkan 130 para sejarawan, para ahli-ahli sejarah. Untuk sekarang ini, kita tulis 10 bab, tapi tidak (secara) detail tentunya, termasuk dari temuan-temuan awal," ungkapnya.
Sementara terkait peristiwa pemerkosaan massal '98, Fadli Zon mengklaim tidak ada yang dihapus dalam penulisan ulang sejarah Indonesia nantinya.
"Tidak ada penghapusan. Tidak ada yang dihapus," tegasnya.
Fadli Zon menuturkan bangsa Indonesia selama 26 tahun terakhir tidak pernah menuliskan sejarah, padahal itu sangat penting untuk masyarakat di tengah arus informasi yang cukup pesat saat ini dengan memperbarui sejarah peradaban nusantara, termasuk peradaban di Kabupaten Maros ini.
"Kita masukkan temuan lukisan-lukisan purba yang ada di dinding yang ada di goa Maros ini yang menurut penelitian dunia bahwa usianya mencapai 51.200 tahun yang berada di Leang Karangpuang. Itu kan belum ada di tulis dan itu akan kita masukkan," kata politikus Gerindra itu.
(***)