RIAU24.COM - Yayasan Kemanusiaan Gaza yang didukung AS pada hari Rabu menuduh kelompok militan Hamas menyerang sebuah bus yang membawa stafnya ke pusat distribusi bantuan, dan mengatakan sedikitnya lima orang tewas dan beberapa lainnya terluka.
Kelompok itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sekitar pukul 10 malam waktu setempat sebuah bus yang membawa lebih dari dua lusin anggota tim Yayasan Kemanusiaan Gaza diserang secara brutal oleh Hamas.
"Kami masih mengumpulkan fakta, tetapi apa yang kami ketahui sangat menghancurkan: setidaknya ada lima korban jiwa, banyak yang terluka, dan ada kekhawatiran bahwa beberapa anggota tim kami mungkin telah disandera," bunyi pernyataan itu.
Dalam surel kepada AFP, kelompok itu mengatakan semua penumpang bus itu adalah warga Palestina dan semuanya adalah pekerja bantuan.
Mereka sedang dalam perjalanan menuju pusat distribusi GHF di wilayah barat Khan Younis.
"Kami mengutuk keras serangan keji dan disengaja ini," kata kelompok itu dalam pernyataannya.
"Mereka adalah pekerja bantuan. Pekerja kemanusiaan. Ayah, saudara, anak, dan teman, yang mempertaruhkan nyawa mereka setiap hari untuk membantu orang lain," tambahnya.
Sebuah upaya resmi yang bersifat swasta dengan pendanaan yang tidak transparan dan didukung oleh Israel, GHF memulai operasinya pada tanggal 26 Mei setelah Israel benar-benar memutus pasokan ke Gaza selama lebih dari dua bulan, yang memicu peringatan akan terjadinya kelaparan massal.
Namun, minggu pertama operasi GHF, yang katanya telah mendistribusikan lebih dari tujuh juta makanan, telah dirusak oleh kritik.
Militer Israel menghadapi tuduhan menembaki kerumunan warga sipil yang bergegas mengambil paket bantuan di dekat lokasi GHF.
Pihak berwenang Israel dan GHF, yang menggunakan jasa keamanan kontrak AS membantah adanya insiden semacam itu.
Perserikatan Bangsa-Bangsa dan kelompok-kelompok bantuan besar telah menolak bekerja sama dengan yayasan tersebut karena kekhawatiran bahwa yayasan itu dirancang untuk melayani tujuan militer Israel.
(***)