RIAU24.COM - Satu lagi temuan spesies baru dari Indonesia. Tim peneliti dari Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi (PRBE), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), berhasil mengidentifikasi satu spesies baru katak pohon dari genus Rhacophorus di wilayah Indonesia.
Menurut BRIN, spesies baru yang ditemukan itu berasal dari genus Rhacophorus. Spesies baru ini ditemukan di dua lokasi berbeda, yakni di Gunung Gandang Dewata, Sulawesi Barat dan Gunung Katopasa, Sulawesi Tengah.
Peneliti Herpetologi BRIN Amir Hamidy mengatakan analisis morfologi, genetika, serta suara panggilan jantan mendukung bahwa spesimen ini adalah spesies yang belum pernah dideskripsikan sebelumnya.
"Katak ini berukuran sedang dengan panjang tubuh jantan sekitar 40-45 mm dan betina 48-54 mm. Ciri khas lainnya, termasuk moncong jantan yang miring, kulit punggung kasar dengan bintik putih, serta pola bercak putih di sisi tubuh," kata Amir, melansir Antara, Rabu (11/6).
Baca Juga: Komnas HAM: Tambang Nikel Raja Ampat Berpotensi Melanggar HAM
Spesies baru tersebut diberi nama Rhacophorus boeadii, sebagai penghormatan kepada mendiang Drs Boeadi, seorang naturalis dan ilmuwan dari Museum Zoologicum Bogoriense (MZB), yang telah berkontribusi terhadap dunia ilmu zoologi dan konservasi satwa herpetofauna di Indonesia.
"Kami sangat antusias dengan penemuan ini karena semakin membuka wawasan terhadap kekayaan biodiversitas Sulawesi yang unik," ujarnya.
"Namun kami juga khawatir karena habitatnya yang terspesifikasi pada hutan dataran tinggi sangat rentan terhadap ancaman kerusakan habitat dan perubahan iklim," lanjut Amir.
Sebagai bagian dari kawasan Wallacea, kata Amir, Pulau Sulawesi dikenal sebagai wilayah dengan keanekaragaman hayati dengan tingkat endemisme tinggi, terutama untuk kelompok amfibi.
Baca Juga: Prabowo Sentil Petinggi BUMN yang Lamban Bekerja: Terlalu Andalkan Suntikan PNM
Namun,tekanan terhadap habitat alami terus meningkat dan menjadi ancaman nyata bagi kelangsungan spesies endemik.
Oleh karena itu ia mendorong kepada seluruh pemangku kepentingan terkait agar meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan demi menjaga habitat alami flora dan fauna endemik Indonesia.
Temuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah internasional Zootaxa (5569 (2): 201-230)dan menjadi referensi penting dalam studi taksonomi serta konservasi keanekaragaman hayati Indonesia.