RIAU24.COM - Naik pesawat bisa menjadi tantangan bagi banyak orang, namun bagi Rumeysa Gelgi, wanita tertinggi di dunia, hal itu adalah mimpi yang baru saja terwujud.
Dengan tinggi mencapai 217 cm, wanita yang berasal dari Turki ini berhasil melakukan penerbangan pertamanya berkat adaptasi khusus yang dilakukan oleh Turkish Airlines.
Maskapai tersebut dilaporkan mengosongkan enam kursi di pesawat untuk memungkinkan Rumeysa ikut dalam penerbangan.
Rumeysa Gelgi, yang dinobatkan oleh Guinness World Records sebagai wanita tertinggi di dunia sejak 2021, sebelumnya tidak pernah bisa menaiki pesawat komersial karena kondisi tubuhnya.
Baca Juga: Iran Membalas Serang Israel dengan Lebih dari 100 Pesawat Nirawak
Ia terlahir dengan Weaver Syndrome, kelainan genetik langka yang menyebabkan pertumbuhan tulang berlebih. Kondisi ini membuat Rumeysa tidak dapat duduk tegak dalam waktu lama, sehingga perjalanan jarak jauh menjadi sangat sulit baginya.
Untuk mewujudkan impian Rumeysa terbang, Turkish Airlines melakukan modifikasi signifikan. Maskapai tersebut melepas enam kursi di dalam kabin pesawat dan menggantinya dengan tandu khusus sepanjang 7 kaki (sekitar 2,1 meter) agar Rumeysa bisa berbaring selama penerbangan.
Seperti dilansir Daily Mail, penerbangan bersejarah Rumeysa, yang menempuh rute Istanbul ke San Francisco, Amerika Serikat, membutuhkan waktu sekitar 13 jam di udara.
Ia membagikan pengalamannya melalui media sosial, mengungkapkan rasa terima kasih mendalam kepada Turkish Airlines dan seluruh kru yang terlibat dalam memfasilitasi perjalanannya.
"Ini adalah penerbangan pertama saya, tapi jelas bukan yang terakhir," tulis Rumeysa.
"Mulai sekarang, saya akan sangat bangga dan senang bisa terbang ke berbagai belahan dunia dengan @turkishairlines."
Baca Juga: Israel Serang Iran: Penasihat Senior Pemimpin Tertinggi Iran Khamenei Tewas dalam Operasi Rising Lion
Rumeysa Gelgi terbang ke Amerika Serikat untuk mengembangkan kariernya di bidang perangkat lunak dan berkolaborasi dengan Guinness World Records.
Ia berharap bisa menggunakan platformnya untuk meningkatkan kesadaran tentang kondisinya yang langka.
Kisahnya menjadi inspirasi tentang bagaimana adaptasi dan dukungan dapat membuka akses bagi individu dengan kebutuhan khusus untuk mewujudkan impian mereka.