RIAU24.COM - Pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) meregang nyawa usai menjadi sasaran amuk massa di Kelurahan Sedinginan, Tanah Putih, Rabu malam (22/5/2025).
Pelaku diketahui bernama Hari (27), seorang residivis yang sudah berulang kali keluar masuk penjara karena kasus pencurian kendaraan bermotor.
Saat itu, pelaku kedapatan mengambil sepeda motor matic milik seorang warga Sedinginan yang tengah terparkir.
Namun aksinya dipergoki pemilik kendaraan yang langsung berteriak minta tolong, hingga akhirnya warga berdatangan dan menghajarnya ramai-ramai.
Amarah warga yang selama ini kesal dengan maraknya aksi curanmor di daerah itu pun meledak.
Hari tak berkutik saat puluhan warga mengerubunginya dan lansung menghajar dia ditempat sampai akhirnya tidak sadarkan diri.
Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawanya tak tertolong dan ia dinyatakan meninggal dunia pada Kamis pagi (23/5/2025).
Kapolres Rohil AKBP. Isa Imam Syahroni SIK.MH di konfirmasi melalui Kapolsek Tanah Putih, Kompol Y Yudi Indranaldi membenarkan hal tersebut.
"Menurut informasi yang kami terima, bahwa pelaku itu merupakan rededevis dalam aksi yang sama yang di tangkap Polsek Mandau Bengkalis. Dan baru beberapa bulan keluar dari Rumah Tahanan, pelaku melakukan aksi lagi di Sedinginan yang pada akhir nya berakhir seperti ini," paparnya dilansir dari suarariaupos.com pada Jum’at (23/5/2025).
Kapolsek Tanah Putih, Iptu R. Siregar, mengimbau warga agar tidak main hakim sendiri dan segera serahkan pelaku kejahatan kepada polisi untuk proses hukum.
“Kami mengimbau masyarakat agar tidak main hakim sendiri. Jika ada pelaku kejahatan yang tertangkap, segera serahkan ke pihak kepolisian. Proses hukum tetap harus dikedepankan,” tegasnya dilansir dari akun Tiktok @goriau.com.
Sementara itu, rekan Hari yang diduga turut terlibat berhasil melarikan diri dan kini masih dalam pengejaran pihak kepolisian.
Tragisnya, video detik-detik penghakiman massa terhadap Hari beredar luas di media sosial, sehingga keluarga pelaku meminta agar video tersebut segera dihapus karena tak kuasa menahan rasa malu dan duka.
Peristiwa ini menegaskan pentingnya masyarakat untuk tidak mengambil tindakan sendiri dan menyerahkan proses hukum kepada aparat penegak hukum guna menjaga ketertiban dan keadilan bersama.
