RIAU24.COM - Mantan politikus Ukraina, Andriy Portnov (51), ditembak mati saat mengantar anaknya bersekolah di American School Madrid, Spanyol, Rabu (21/5). Saat kejadian ia berjalan menuju mobilnya di area parkir sekolah.
Setidaknya satu penyerang tak dikenal melepaskan beberapa tembakan ke korban sebelum melarikan diri ke daerah hutan di taman umum terdekat, kata para saksi.
Portnov pernah menjadi anggota parlemen dan wakil kepala pemerintahan Viktor Yanukovych, presiden pro-Rusia yang digulingkan pada tahun 2014 setelah berbulan-bulan protes.
Dia sebelumnya menjadi anggota parlemen di partai yang berkuasa pimpinan Yulia Tymoshenko, tetapi pindah ke tim Yanukovych ketika dia memenangkan pemilihan presiden tahun 2010.
Dia meninggalkan Ukraina setelah revolusi dan kembali pada tahun 2019 setelah Volodymyr Zelensky terpilih sebagai presiden.
Ia kemudian meninggalkan Ukraina lagi, dan pada tahun 2021 dijatuhi sanksi oleh Departemen Keuangan AS, yang menyatakan bahwa ia "dikenal luas sebagai pengatur pengadilan" yang telah mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan peradilan dan melemahkan upaya reformasi.
Tidak jelas siapa yang berada di balik penembakan yang terjadi sekitar pukul 09:15 waktu setempat (07:15 GMT) pada hari Rabu, dilaporkan saat anak-anak masih memasuki sekolah.
Para saksi mata mengatakan ada lima atau enam tembakan. Seorang siswa mengatakan kepada TV Spanyol bahwa ia mengira tembakan itu adalah "petasan atau kembang api". Seorang wanita yang bergegas menolong Portnov mulai berteriak, menurut surat kabar El Mundo.
Pesawat tanpa awak polisi dan helikopter menyisir area tersebut untuk mencari pria bersenjata yang, menurut para saksi, adalah seorang pria kurus mengenakan pakaian olahraga biru.
Laporan-laporan Spanyol menunjukkan bahwa pria bersenjata itu mungkin memiliki setidaknya satu kaki tangan yang mengendarai sepeda motor. Beberapa jam setelah penembakan, belum ada penangkapan yang dilakukan.
Serangan bersenjata serupa terjadi pada tahun 2018, ketika seorang pengedar narkoba Kolombia ditembak mati di luar sekolah British Council beberapa kilometer jauhnya.
Baca Juga: Pemerintahan Trump Melarang Harvard Menerima Mahasiswa Internasional
Namun motif di balik serangan hari Rabu tersebut belum diketahui. Petugas darurat di lokasi kejadian hanya dapat memastikan bahwa Portnov menderita beberapa luka tembak di bagian punggung dan kepala.
Mobil Mercedes hitam Portnov ditutup dan sekolah menulis surat kepada orang tua untuk mengonfirmasi bahwa semua siswa di dalam aman. Jasadnya kemudian dibawa pergi untuk pemeriksaan post-mortem.
Portnov telah berhasil menantang serangkaian tuntutan hukum terhadapnya dalam beberapa tahun terakhir, baik di Ukraina maupun di luar negeri.