RIAU24.COM - Guru Besar Bidang Ilmu Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Universitas Indonesia (UI) Prof Dr dr Erlina Burhan yang ikut terlibat dalam penelitian vaksin tuberkulosis atau TBC yang didanai Bill Gates, vaksin M72, mengatakan Indonesia dipilih menjadi salah satu negara uji klinis vaksin tersebut karena beban penyakitnya yang besar.
"Indonesia negara dengan beban tinggi TB, yang nomor dua di dunia kan? Jadi itu yang pertama, karena kita negara dengan beban tinggi di dunia," kata Prof Erlina Burhan, SpP(K) saat berbincang dengan detikcom, Kamis (8/5/2025).
Kasus TBC di Indonesia masih menjadi salah satu yang tertinggi di dunia dengan perkiraan 1 juta kasus setia tahun. Di 2024, notifikasi kasus TBC sebesar 90 persen dari total estimasi, yakni 856.420 kasus.
Selain itu vaksin TBC yang tersedia adalah vaksin Bacillus Calmette-Guerin (BCG). Vaksin BCG memberikan perlindungan parsial untuk mencegah TBC yang berat pada bayi dan anak usia dini, tetapi tidak cukup untuk melindungi anak dan orang dewasa dari TBC.
Prof Erlina juga mengatakan dijadikannya Indonesia sebagai lokasi uji klinis vaksin menjadi bukti bahwa kemampuan peneliti di Tanah Air sudah diakui dunia.
"Kalau vaksin TB yang baru ini kemudian hasilnya bagus, ya Indonesia terlibat di dalamnya," beber Prof Erlina.
Uji klinis fase 3 vaksin TBC ini sudah dimulai sejak September 2024 dengan melibatkan peneliti dari sejumlah universitas yakni Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia, FK Universitas Padjadjaran, RS Persahabatan, RS Universitas Indonesia, dan RS Islam Jakarta Cempaka Putih.
Vaksin M72/AS01E-4 merupakan vaksin tuberculosis dengan platform recombinant fusion protein yang dikembangkan oleh GlaxoSmithKline Biologicals, SA (GSK). Vaksin ini mengandung M72 antigen dan adjuvant AS01E-4. ***