Gaya Pejabat Tinjau Banjir Disorot: Dedi Mulyadi Neymplung Sungai, Pramono Naik Helikopter hingga Rano Pakai Perahu Karet 

R24/zura
Gaya Pejabat Tinjau Banjir Disorot: Dedi Mulyadi Neymplung Sungai, Pramono Naik Helikopter hingga Rano Pakai Perahu Karet.
Gaya Pejabat Tinjau Banjir Disorot: Dedi Mulyadi Neymplung Sungai, Pramono Naik Helikopter hingga Rano Pakai Perahu Karet.

RIAU24.COM -Bencana banjir terjadi di sejumlah wilayah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sejak Selasa (4/3/2025) hingga saat ini.

Terparah, banjir terjadi di wilayah Bekasi, air banjir ini pun merendam rumah-rumah warga yang tingginya mencapai atap rumah.

Tak hanya bencana banjir saja yang jadi sorotan publik, tapi juga gaya para pejabat dalam meninjau banjir di Jabodetabek ini.

Di antaranya yang menjadi sorotan adalah ketika Gubernur Jakarta Pramono Anung meninjau Banjir Jakarta dengan menggunakan helikopter milik Polri.

Berikut gaya para pejabat derah saat tinjau lokasi banjir. 

Dedi Mulyadi Masuk Sungai Penuh Sampah 

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi nekat masuk ke Sungai Cipalabuhan, Pelabuhan Ratu, Sukabumi yang penuh akan sampah pada Sabtu. 

Dedi bersama-sama warga setempat membersihkan sampah yang mengotori sungai tersebut. 

Keberadaan sampah ini menjadi penghambat aliran air sungai.

Banjir melanda sejumlah desa yang tersebar di 22 kecamatan di Kabupaten Sukabumi. Selain banjir, tanah longsor juga menghantam rumah warga dan menutup jalan di beberapa desa.

Dedi mengatakan ada sejumlah masalah yang menjadi pemicu banjir di wilayah Sukabumi beberapa waktu lalu. Pertama, kata Dedi, terjadi pendangkalan pada Sungai Cipalabuhan.

Kemudian masalah kedua, menurut Dedi, jembatan yang berada di atas sungai itu dibuat datar. Ia mengaku akan membongkar jembatan tersebut dan membuat melengkung.

Yang ketiga Dedi menyoroti sikap warga setempat yang masih banyak membuang sampah ke sungai. dan yang terakhir ia melihat bahwa hutan disekitar sungai telah dirusak, pohonnya di tebang yang berdampak pada kurang nya penyerapan air dari alam untuk membantu mengatasi debit air yang berlebih. 

Sementara itu, ada beberapa fakta dari langkah nyata yang dilakukan oleh Dedi Muyadi dalam mengatasi dan mencegah terjadinya banjir di masa depan. 

1. Pembongkaran Hibisc Fantasy

Dedi menginstruksikan agar tempat rekreasi Hibisc Fantasy di Puncak, Bogor dibongkar. Dia menemukan ketidaksesuaian antara izin yang diajukan dan luas lahan yang digunakan.

PT Jaswita, pihak pengelola tempat rekreasi, mengajukan izin pembangunan area seluas 4.800 meter persegi. Namun pada kenyataannya, perusahaan di bawah BUMD Jabar ini mengembangkan sampai 15 ribu meter persegi.

Lewat Pemkab Bogor, Dedi sudah memperingatkan PT Jaswita hingga diminta membongkar sendiri tapi tidak ada respons.

Selain Hibisc Fantasy, dia juga menyegel lokasi lain yang dianggap berkontribusi terhadap banjir seperti, bangunan milik PT Perusahaan Perkebunan Sumber Sari Bumi, lokasi milik PTPN I regional 2 Gunung Mas dan Eiger Adventure Land.

2. Audit pengembang perumahan yang klaim bebas banjir

Dedi berkata banjir di beberapa titik di Jawa Barat terjadi di perumahan-perumahan yang mengklaim bebas banjir. Dia pun bakal mengaudit para pengembang yang menjual hunian dengan klaim serupa agar banjir tidak terulang.

3. Cabut Perda Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2022

Pembangunan sejumlah lokasi wisata ditengarai berkontribusi terhadap banjir Jabodetabek. Dedi mengaku akan mencabut Perda Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2022. Menurut dia, Perda tersebut membuat tata ruang di Puncak berubah.

Perda berisi tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2022-2024. Perda ditandatangani Ridwan Kamil dan menggantikan Perda Nomor 5 Tahun 2019 dan Perda Nomor 22 Tahun 2010.

4. Melarang warga Jakarta bangun villa di Bogor

Dedi melarang warga Jakarta membangun vila dan bangunan sejenis di kawasan Puncak, Bogor. Banjir Jakarta, Bekasi hingga Depok merupakan imbas kerusakan lanskap di hulu Sungai Ciliwung.

5. Seruan untuk hentikan alih fungsi lahan

Dedi menyerukan larangan alih fungsi lahan di kawasan Puncak, Bogor. Hal ini perlu dilakukan, lanjutnya, untuk mencegah bencana lebih lanjut dan menjaga keseimbangan ekosistem.

Dia pun mengaku akan berkoordinasi dengan beberapa pihak termasuk PTPN dan Perhutani Jabar untuk mengembalikan fungsi konservasi lahan yang berubah.

Disisi lain, langkah yang diambil oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Wakil nya Rano Karno menuai kritikan pedas dan komentar kekecewaan 
dari publik. 

Pramono Tinjau Lokasi dengan Helikopter 

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkap adanya protes warga saat meninjau banjir melalui udara menggunakan helikopter. Pramono menjelaskan alasannya memakai helikopter mengecek banjir Jakarta.

Tinjauan Pramono naik helikopter dilakukan pada Kamis (6/3) bersama Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Korpolairud) Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri. Pramono didampingi Kakorpolairud) Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri Irjen Mohammad Yassin Kosasih.

Setelah memantau naik heli, Pramono mengatakan kondisi Jakarta sudah kembali normal per Kamis kemarin. Dia mengatakan pada hari itu ketinggian air di Manggarai sudah turun dari 850 cm ke 600 cm.

Sehari setelahnya, Pramono mengaku pemantauan banjir menggunakan helikopter mendapat protes warga. Pramono mengatakan pemantauan lewat udara untuk mengetahui persis lokasi mana yang terendam.

"Saya sudah keliling seluruh Jakarta. Walaupun ada yang protes pakai helikopter. Kenapa pakai helikopter? Ya kalau pakai helikopter kan memang kita ingin melihat tempat-tempat yang mana masih potensi untuk terjadi penyumbatan atau nggak," kata Pramono kepada wartawan di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (7/3/2025).

Pramono menyebut bisa melihat daerah di sekitar Jakarta yang masih terendam banjir. Dia mengatakan butuh penanganan serius saat melihat banjir di Bekasi karena air tidak bisa dikeluarkan karena minim pompa.

Rano Karno Naik Perahu Karet 

Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, mendapat kritikan dari berbagai pihak, usai dirinya menggunakan perahu karet saat meninjau lokasi banjir di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (4/3/2025) lalu.

Rano Karno bersama Wali Kota Jakarta Selatan menaiki perahu karet saat mendatangi langsung titik banjir. 

Rano Karno turut menyapa warga yang masih bertahan di rumah mereka. 

Wagub Jakarta ini juga menyalurkan bantuan kepada para korban yang terdampak banjir.

Rano Karno mengatakan Pemprov Jakarta akan fokus pada program pengendalian banjir dengan normalisasi Sungai Ciliwung menggunakan dana Program Strategis Nasional atau PSN dari pemerintah pusat.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Ima Mahdiah, mengatakan penggunaan perahu karet dalam kondisi banjir seperti itu bukan hanya berkaitan dengan kedalaman air, tetapi juga demi faktor keselamatan dan efisiensi dalam menjangkau wilayah yang terdampak lebih luas.

"Perlu dipahami bahwa situasi di lapangan sangat dinamis. Ada titik yang hanya selutut, tetapi juga ada yang lebih dalam dan sulit diakses tanpa perahu karet," kata Ima kepada wartawan, Minggu (9/3/2025).

Dia menambahkan, bahwa penggunaan perahu karet mempermudah proses pemantauan, sehingga respons terhadap banjir bisa lebih cepat dan tidak mengganggu mobilitas warga.

Menurutnya, kehadiran Rano Karno di lokasi banjir bukan untuk pencitraan. Melainkan, untuk melihat secara langsung kondisi warga yang terdampak dan memastikan respon Pemprov DKI Jakarta dalam menangani bencana.

Terkait sorotan di media sosial, Ima meminta masyarakat untuk melihat situasi secara lebih objektif. "Framing yang berkembang di media sosial sebaiknya dilihat dalam konteks yang lebih luas dan tidak hanya dari satu potongan gambar atau video saja," tambah Ima.

(***) 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak