RIAU24.COM - Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau menyiapkan dana sebesar Rp6,03 triliun dalam bentuk uang rupiah baru untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama bulan Ramadan dan menjelang perayaan Idul Fitri 2025. Langkah ini merupakan bagian dari program Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idul Fitri (Serambi) 2025 yang digelar BI.
Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Riau, Panji Achmad, menjelaskan bahwa jumlah uang yang disiapkan tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Program Serambi 2025 akan dilaksanakan secara bertahap di berbagai lokasi strategis di Riau, bekerja sama dengan perbankan setempat.
"Kami telah menyiapkan 35 titik loket penukaran uang yang tersebar di seluruh wilayah Riau, termasuk layanan terpadu di Halaman Kantor BI pada tanggal 17-19 Maret 2025," ujar Panji Achmad di Pekanbaru, Kamis (6/3).
Selain itu, layanan penukaran uang juga akan dilakukan di tempat-tempat strategis seperti Masjid Al Husna pada Kamis (6/3), Rest Area Tol Pekanbaru-Dumai, Kapal Roro Pakning-Bengkalis pada 20 Maret 2025, serta di Bandara Sultan Syarif Kasim II pada 21 Maret 2025.
Panji menegaskan, BI menyediakan uang pecahan rupiah dalam kondisi layak edar untuk memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi. "Kami berkomitmen untuk menjaga ketersediaan uang rupiah di masyarakat, terutama selama bulan Ramadan dan Idul Fitri," tambahnya.
Program Serambi 2025 mengusung tema “Menjaga Rupiah di Bulan Penuh Berkah”, yang mencerminkan komitmen BI dalam menjaga stabilitas peredaran uang rupiah selama momen penting keagamaan tersebut. Kegiatan ini juga mencakup tiga fokus utama, yaitu pemenuhan kebutuhan uang rupiah, layanan kas, dan edukasi terkait penggunaan uang rupiah.
Sebelumnya, rangkaian kegiatan Serambi 2025 telah diluncurkan secara nasional oleh Anggota Dewan Gubernur BI pada Senin (3/3) di Jakarta. Program ini akan berlangsung hingga 27 Maret 2025 dan dilaksanakan serentak oleh seluruh Kantor Perwakilan BI di Indonesia.
Dengan adanya program ini, BI berharap dapat memudahkan masyarakat dalam memperoleh uang rupiah baru yang layak edar, sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kualitas uang rupiah di tengah masyarakat.
