Diduga Oknum TNI Sewaan PT SEBAL Meresahkan, Sabet Pelajar hingga Alami Luka Menganga di Paha

R24/dev
Oknum TNI Sewaan PT SEBAL Meresahkan, Sabet Pelajar hingga Alami Luka Menganga di Paha
Oknum TNI Sewaan PT SEBAL Meresahkan, Sabet Pelajar hingga Alami Luka Menganga di Paha

RIAU24.COM -  Apa yang dialami oleh MH, seorang pelajar yang berdomisili di Kota Garo Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar, seolah menjadi pemicu bom waktu.

Masyarakat sekitar tempat tinggal MH dan orangtuanya, sudah menyimpan kekesalan cukup lama, tidak lagi bisa menahan amarah mereka.

Pasalnya apa yang dilakukan oleh diduga oknum TNI sewaan PT SEBAL (Sekar Bumi Alam Lestari), sudah meresahkan dan kali ini sampai memakan korban.

MH yang masih berusia pelajar, kini menahan perihnya luka di paha bagian kanan akibat sabetan senjata tajam (sajam) yang dilakukan oleh oknum TNI sewaan PT SEBAL.

Berdasarkan penuturan dari Jhon Tua selaku penasehat hukum pihak keluarga korban, didapati informasi bahwa perlakuan dari oknum TNI berinisial RW ini sudah dilaporkan ke pihak kepolisian terdekat.

"MH yang merupakan korban sabetan sajam berjenis parang, kini harus beristirahat di rumah," jelasnya ketika ditemui dikediaman keluarga korban pada Rabu, 5 Maret 2025.

"(Lukanya) dijahit sampai 13 jahitan setelah mendapatkan penanganan medis di klinik terdekat dari lokasi penyerangan. Ironisnya, korban harus pergi sendiri ke klinik" lanjut Jhon.

Ia mengatakan bahwa pihak keluarga dan warga Kota Garo, menyayangkan tindakan oknum TNI sewaan PT SEBAL yang dinilai sudah lama menunjukkan sikap arogannya.

Ketika ditanya peranan oknum TNI sewaan PT SEBAL ini, Jhon mengatakan bahwa RW juga menerima pekerjaan sebagai Petugas Keamanan dari perusahaan yang ada di Kota Garo tersebut.

"Kalau warga sekitar mengatakan sebagai intel PT SEBAL, sebagai PK (Petugas Keamanan) kebun sawit perusahaan," papar Jhon.

Menurut pengakuannya Jhon, pihak perusahaan sudah meminta maaf dengan mendatangi rumah keluarga korban dan meminta agar kasus tersebut tidak diperpanjang.

"Orangtua korban memang menerima dengan baik kedatangan pihak manajemen PT SEBAL, tapi itu kan setelah kejadian penganiayaan RW dilaporkan ke polisi," kata Jhon.

"Lagi pula, itu setelah warga mengamuk, baru pihak perusahaan mendatangi keluarga korban," lanjutnya.

Usut punya usut, kejadian tersebut bermula ketika RW dan beberapa rekannya mengetahui adanya pencurian buah kelapa sawit yang sering disebut warga sekitar dengan istilah kombet.

"Diduga ada kombet di kebun perusahaan, RW dan beberapa temannya mengejar pelaku (pencurian buah kelapa sawit PT SEBAL) dengan membawa parang," jelas Jhon.

"Warga sekitar dan bahkan keluarga korban pun sebenarnya tidak melindungi pelaku kombet. Tapi kan ada proses hukum, kalau yang dilakukan oleh RW ini sudah hukum rimba namanya," sambung Jhon.

Keluarga korban bahkan akan kooperatif bila MH terbukti melakukan pencurian.

"Bila terbukti MH melakukan pencurian buah (kelapa sawit) PT SEBAL, silahkan laporkan ke polisi dan pihak keluarga tidak akan menahan kalau MH harus diproses hukum," ujar Jhon.

"Tapi harus dibuktikan dalam hukum ya, bukan asal tuduh," lanjut Jhon menegaskan.

Selaku warga tempatan, Jhon menilai apa yang dilakukan oleh pihak manajemen PT SEBAL, seolah menuduh bahwa pelaku pencurian hanya mengganggu kebun kelapa sawit milik perusahaan mereka.

"Bukan hanya kebun perusahaan saja yang menjadi korban pencurian buah, kebun masyarakat juga sering jadi korban," ungkapnya.

Yang menjadi persoalan dan keresahan adalah oknum TNI sewaan PT SEBAL berinisial RW ini sudah lama dinilai warga, selalu menunjukkan sikap arogan.

"RW tak segan-segan masuk ke rumah warga dan ke kebun masyarakat tanpa permisi dengan menenteng parang," ungkapnya menceritakan pengakuan warga.

Tanpa berpanjang cerita, Jhon juga mengungkapkan keinginan keluarga korban atas kejadian yang menimpa MH.

"Bukan hanya kepada keluarga korban, warga juga mengharapkan agar perusahaan (PT SEBAL) meminta maaf kepada seluruh warga sekitar karena sikap oknum yang arogan, semena-mena dan tidak beretika dalam melaksanakan tugasnya," jelasnya.

"Diharapkan dengan terjadinya kasus ini, perusahaan (PT SEBAL) bisa bekerjasama dan menjalin hubungan humanis dalam menanggulangi pencurian sawit dengan warga sekitar," terus Jhon.

Atas kejadian yang dilakukan oleh oknum TNI sewaan PT SEBAL yang sudah meresahkan warga yang sabet pemuda hingga alami luka menganga di paha kanan ini, masyarakat sekitar mendukung penuh inisiatif keluarga korban yang sudah melaporkan kejadian tersebut di kepolisian terdekat dan laporan itu sudah tercatat dengan nomor LP / B / 54 / III / 2025 / SPKT / POLSEK TAPUNG HILIR / POLRES KAMPAR / POLDA RIAU.***

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak