AS Mengadakan Pembicaraan Langsung Dengan Hamas Terkait Pembebasan Sandera Di Tengah Peringatan Trump

R24/tya
Seorang wanita yang membawa beberapa barang pribadi berjalan di sepanjang jalan yang hancur saat dia meninggalkan kamp Nur Shams untuk pengungsi Palestina, di mana pasukan Israel mengizinkan penduduk untuk mengambil barang-barang setelah mengeluarkan pemberitahuan pembongkaran yang dilaporkan untuk
Seorang wanita yang membawa beberapa barang pribadi berjalan di sepanjang jalan yang hancur saat dia meninggalkan kamp Nur Shams untuk pengungsi Palestina, di mana pasukan Israel mengizinkan penduduk untuk mengambil barang-barang setelah mengeluarkan pemberitahuan pembongkaran yang dilaporkan untuk

RIAU24.COM Pejabat Hamas mengatakan pada Rabu (5 Maret) bahwa mereka mengadakan pembicaraan langsung dengan utusan AS tentang pembebasan sandera yang ditahan di Gaza.

Komentar mereka muncul setelah Gedung Putih mengatakan pihaknya terlibat dalam pembicaraan dengan militan Palestina.

Presiden AS Donald Trump juga telah mengeluarkan peringatan keras kepada Hamas.

"Beberapa komunikasi terjadi antara Hamas dan berbagai saluran komunikasi Amerika, yang terbaru adalah dengan utusan AS dan membahas masalah tahanan Israel yang memegang kewarganegaraan Amerika, baik yang masih hidup maupun yang meninggal," kata seorang pejabat Hamas seperti dikutip oleh kantor berita AFP. Pejabat itu meminta untuk tetap anonim.

Seorang pejabat senior Hamas kedua mengatakan telah ada dua pertemuan langsung antara Hamas dan pejabat AS di Doha dalam beberapa hari terakhir.

Israel mengonfirmasi pembicaraan itu dengan mengatakan bahwa mereka telah berkonsultasi dengan AS tentang pembicaraan langsung dengan Hamas untuk mengamankan pembebasan sandera AS.

"Dalam konsultasi dengan Amerika Serikat, Israel menyatakan pendapatnya tentang pembicaraan langsung dengan Hamas," kata kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan.

Peringatan Trump untuk Hamas

Trump telah mengeluarkan peringatan keras terhadap Hamas kepada seluruh penduduk Palestina di Gaza, dengan mengatakan mereka akan menghadapi kematian jika mereka menahan sandera yang diambil dalam serangan 7 Oktober 2023 terhadap Israel.

"Juga, untuk Orang-orang Gaza: Masa Depan yang indah menanti, tetapi tidak jika Anda menyandera. Jika Anda melakukannya, Anda MATI!," Trump memposting di platform Truth Social-nya.

Dia juga mengancam bahwa akan ada neraka yang harus dibayar jika para sandera tidak dibebaskan.

Serangan terhadap Israel mengakibatkan sejumlah besar sandera diambil. Sekitar 250 warga sipil dan tentara Israel disandera oleh Hamas, termasuk anak-anak.

Para sandera dibawa ke Jalur Gaza, dan Hamas menuntut pembebasan warga Palestina yang dipenjara, termasuk wanita dan anak-anak, dengan imbalan sandera.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak