RIAU24.COM - Kesalahan informasi membuat film animasi Popeye harus mengkonsumsi bayam sebelum menghadapi musuh-musuhnya.
Hasil penelitian seorang kimiawan Jerman bernama Erich von Wolf yang mengungkap bahwa bayam memiliki kandungan zat besi tinggi, yakni 35 miligram per 100 gram, dipaparkan pada 1870 dikutip dari tirto.id.
Kala itu, bayam dipercaya memiliki zat besi tinggi hingga Popeye memulai debutnya dalam bentuk video animasi pada 1933.
Baca Juga: Perilaku Tidak Sopan Trump yang 'Tuli Nada' di Pemakaman Paus Fransiskus Memicu Kebencian Daring
Namun, empat tahun kemudian, keyakinan tersebut terbukti keliru.
Pada 1937, sekelompok peneliti yang melakukan perhitungan ulang atas kandungan gizi bayam menemukan unsur zat besi bukan 35 miligram, tetapi hanya 3,5 miligram per 100 gram.
Perbedaan tersebut ternyata disebabkan karena von Wolf tidak sengaja salah menaruh titik desimal dalam catatan dan lupa mengoreksinya.
Baca Juga: Ledakan Dahsyat di Pelabuhan Terbesar Iran Tewaskan 14 Jiwa dan Melukai 750 Orang
Jadi, selama hampir tujuh dekade, pengetahuan tentang kandungan zat besi pada bayam adalah salah.
Meskipun telah mengetahui kesalahan itu, tim produksi dari Fleischer Studios memutuskan tidak mengubah kebiasaan Popeye memakan bayam.