RIAU24.COM - Google telah membantah keras klaim viral bahwa Gmail menggunakan email dan lampiran pribadi untuk melatih Gemini AI-nya.
Menurut juru bicara Google, Jenny Thomson, yang mengatakan kepada The Verge bahwa laporan ini menyesatkan, "Kami tidak menggunakan konten Gmail Anda untuk melatih model Gemini AI kami."
Ia menambahkan bahwa fitur-fitur pintar Gmail telah ada selama bertahun-tahun, seperti pemeriksa ejaan, teks prediktif, pelacakan paket, dan integrasi kalender, dan menggunakannya bukan berarti Google memiliki akses ke email pribadi Anda.
Fitur pintar Google vs pelatihan AI
Kebingungan ini muncul sejak laporan dari platform Malwarebytes, yang menerbitkan temuan yang mengklaim bahwa Google menganalisis email dan lampiran pribadi untuk meningkatkan alat AI seperti Smart Compose dan Smart Reply.
Pada bulan Januari, Google memperkenalkan opsi sakelar untuk fitur pintar Workspace dan yang lainnya untuk produk seperti Maps dan Wallets.
Karena ada dua sakelar terpisah untuk pengguna fitur pintar, mereka mungkin secara keliru memilih salah satunya dan tidak menyadarinya.
Kemungkinan adanya risiko bahwa pengaturan dapat disalahpahami atau diaktifkan kembali merupakan tanda bahaya yang besar.
Google mengklaim fitur pintar memang menganalisis konten secara lokal atau dengan cara terbatas untuk mempersonalisasi pengalaman Anda di seluruh Workspace, tetapi ini tidak sama dengan memberikan korespondensi Anda ke Gemini.
Namun, penjelasan ini tidak mengatasi semua masalah.
Pada tanggal 11 November, gugatan class action diajukan terhadap Google, menuduh bahwa Google melacak komunikasi konsumen tanpa persetujuan setelah secara diam-diam mengaktifkan 'AI Gemini' untuk semua pengguna.
(***)