RIAU24.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa melaporkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tekor Rp479,7 triliun atau 2,02 persen dari produk domestik bruto (PDB) per Oktober 2025.
APBN tekor imbas pendapatan yang masuk ke kas negara baru Rp2.113,3 triliun.
Di lain sisi, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah membelanjakan uangnya hingga Rp2.593,0 triliun.
"Dengan realisasi pendapatan dan belanja tersebut, defisit APBN per 31 Oktober 2025 tercatat sebesar Rp479,7 triliun atau sebesar 2,02 persen dari PDB. Angka defisit ini berarti dalam batas aman dan terkendali, jauh lebih rendah dari target Outlook APBN sebesar 2,78 persen PDB untuk saat ini," ucap Purbaya dalam Konferensi Pers APBN Kita di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (20/11).
Sementara itu, keseimbangan primer tercatat surplus Rp45 triliun atau setara persen terhadap APBN tahun ini.
Berdasarkan catatan Purbaya, Kementerian Keuangan mengumpulkan penerimaan 73,7 persen dari Outlook 2025. Adapun total target penerimaan negara tahun ini adalah Rp2.865,5 triliun.
Pendapatan negara per Oktober 2025 diperoleh dari penerimaan pajak sebesar Rp1.459,0 triliun dan kepabeanan serta cukai senilai Rp249,3 triliun.
Ada juga yang bersumber dari pendapatan negara bukan pajak (PNBP) sejumlah Rp402,4 triliun.
Sementara itu, belanja negara yang mencapai Rp2.593 triliun sudah setara 73,5 persen dari pagu anggaran Rp3.527,5 triliun yang tersedia untuk tahun ini.
Lebih lanjut, Purbaya merinci belanja negara untuk pemerintah pusat tembus Rp1.879,6 triliun atau 70,6 persen.
Adapun transfer ke daerah (TKD) menyentuh Rp713,4 triliun alias 82,6 persen terhadap APBN 2025.
(***)