RIAU24.COM - Zohran Mamdani resmi memenangkan pemilihan Wali Kota New York dengan hasil yang telak, sekaligus menjadi wali kota Muslim pertama dalam sejarah kota berusia lebih dari 400 tahun tersebut.
Dalam jajak pendapat terbaru, Mamdani memperoleh sekitar 44 persen suara, beberapa poin di depan Andrew Cuomo. Sementara cawalkot dari Partai Republik, Curtis Sliwa, memperoleh 24 persen suara.
Dilansir AFP, Mamdani merupakan seorang sosialis berusia 34 tahun yang lahir di Uganda dan besar di New York City. Selama kampanye, dia berfokus pada upaya pengurangan biaya hidup warga New York, membangun dukungan lewat gaya pribadinya yang santai, dan image ramah di media sosial.
Baca Juga: Jurnalis AS Mengecam Pidato Zohran Mamdani Setelah Kemenangan Wali Kota New York
"Setiap orang Yahudi yang memilih Zohran Mamdani, seorang yang terbukti dan mengaku MEMBENCI YAHUDI, adalah orang bodoh," tulis Trump di media sosial beberapa waktu lalu.
Profesor ilmu politik di Universutas Syracuse Grant Reeher mengatakan kemenangan Mamdani akan memicu perselisihan dengan Trump.
"Trump akan memperlakukan New York City dengan lebih agresif. Akan ada semacam pertarungan politik," ujarnya.
Baca Juga: Trump Mengecam Demokrat karena Penutupan Pemerintah AS Menjadi yang Terpanjang dalam Sejarah Amerika
Awal pekan ini, Trump menyebut bakal memotong dana pemerintah federal New York City jika Mamdani terpilih.
"Jika kandidat komunis Zohran Mamdani memenangkan pemilihan wali kota New York City, sangat kecil kemungkinan saya akan menyalurkan dana federal selain dalam jumlah paling minimal sebagaimana diwajibkan untuk kota pertama yang saya cintai," kata Trump dalam unggahannya di Truth Social seperti dikutip The Guardian.
"Sebagai presiden, saya tidak ingin mengirimkan uang baik untuk menutupi hal yang buruk. Saya sangat yakin bahwa New York City akan menjadi bencana ekonomi dan sosial total apabila Mamdani menang," paparnya menambahkan.
