RIAU24.COM - Presiden AS Donald Trump pada hari Rabu (5 November) mengecam Partai Demokrat, menyamakan mereka dengan pilot-pilot Jepang pada Perang Dunia II atas penutupan pemerintah terlama dalam sejarah Amerika.
Trump menuduh musuh-musuhnya siap menghancurkan negara.
Penutupan pemerintah saat ini, yang kini memasuki minggu keenam, melampaui rekor 35 hari yang ditetapkan selama masa jabatan pertama presiden dari Partai Republik tersebut di Gedung Putih.
Berbicara dalam sebuah pertemuan dengan para senator Republik di Gedung Putih, Trump berkata, "seperti yang Anda ketahui, kita berada di tengah-tengah penutupan pemerintah yang diciptakan oleh Partai Demokrat."
"Ini ciptaan Demokrat, tapi saya rasa mereka tidak pantas disalahkan. Ini sekarang merupakan penutupan pemerintahan resmi terlama dalam sejarah Amerika. Kaum radikal Demokrat, dan para senator, sama sekali tidak menunjukkan minat untuk membuka kembali pemerintahan," tambahnya.
Membandingkan Demokrat dengan pilot Perang Dunia II Jepang, Trump menambahkan, "Saya baru saja kembali dari Jepang... Saya berbicara tentang pilot kamikaze. Saya pikir mereka adalah kamikaze. Mereka akan menghancurkan negara ini jika perlu."
Penutupan ini mengakibatkan sekitar 1,4 juta pegawai federal, termasuk pengendali lalu lintas udara dan penjaga taman nasional, terpaksa cuti paksa atau bekerja tanpa bayaran.
Sementara itu, beberapa pengadilan terpaksa menggunakan dana darurat agar tetap beroperasi, tetapi memperingatkan bahwa operasional mereka mungkin akan segera terpengaruh.
Penutupan pemerintah ini bermula dari kegagalan Kongres untuk menyetujui paket pendanaan baru sebelum batas waktu 30 September.
Hal ini menyebabkan beberapa departemen federal menghentikan operasinya, yang berdampak pada jutaan warga negara.
Penutupan berdampak pada operasi penerbangan
Situasi ini juga berdampak pada operasional penerbangan di AS, yang mengakibatkan penundaan dan pembatalan penerbangan yang signifikan.
Para pejabat AS pada hari Rabu mengatakan bahwa kapasitas penerbangan terjadwal dikurangi sebesar 10 persen mulai Jumat (7 November) di 40 lokasi lalu lintas udara yang sibuk akibat masalah kepegawaian akibat penutupan pemerintah.
"Anda akan melihat pembatalan massal, dan Anda mungkin melihat kami menutup bagian-bagian tertentu dari wilayah udara, karena kami tidak dapat mengelolanya karena kami tidak memiliki pengontrol lalu lintas udara," Menteri Perhubungan AS Sean Duffy memperingatkan.
(***)