Rocky Gerung: Manuver Budi Arie Boyong Projo ke Gerindra 'Sogokan Politik' Jokowi Demi Dinasti 

R24/zura
Rocky Gerung: Manuver Budi Arie Boyong Projo ke Gerindra 'Sogokan Politik' Jokowi Demi Dinasti 
Rocky Gerung: Manuver Budi Arie Boyong Projo ke Gerindra 'Sogokan Politik' Jokowi Demi Dinasti 

RIAU24.COM - Ambisi yang tampak dari Ketua Umum Projo (Pro Jokowi), Budi Arie Setiadi yang ingin seger bergabung ke Partai Gerindra menuai sorotan dari Pengamat Politik Rocky Gerung

Mantan Menteri Koperasi dan UKM ini secara nyata menyatakan keinginannyas untuk beralih dibawah kepemimpinan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. 

Manuver politik yang dilakukan relawan nomor 1 Jokowi ini langsung direspons oleh Rocky. 

Rocky menilai hal ini sebagai indikasi adanya "transaksi politik besar-besaran" di balik layar kekuasaan. 

Lantas, apakah ini strategi mempertahankan dinasti Jokowi?

Dalam kanal YouTube @RockyGerungOfficial_2024, Rocky menduga bahwa langkah projo yang seperti akan "diwariskan" atau bahasa Rocky "dihibahkan" ke Gerindra telah mendapatkan restu dari mantan Presiden ke-7 RI Joko Widodo. 

"Karena bayangkan Projo pada akhirnya harus pindah ke Gerindra dan ya mungkin itu strategi yang jitu oleh ketua Projonya saudara Budi untuk memungkinkan ada tukar tambah baru dalam politik," kata Rocky Gerung.

Selanjutnya, ketidak hadiran Presiden Prabowo Subianto dan Jokowi dalam kongres III Projo menjadi catatan penting bagi Rocky. 

Menurutnya, absennya kedua tokoh penting ini merupakan sebuah sinyal kehati-hatian Jokowi dalam "mendiplomasikan Projo ke Gerindra".

Apakah ini upaya meredam kasus keluarga Jokowi?

Lebih jauh, Rocky menilai poerpindahan haluan Projo ini sebagai sebuah upaya sogok politik dari lingkaran Jokowi kepada Partai Gerindra. 

Rocky mengungkapkan, bahwa hal ini bisa jadi bertujuan untuk menghentikan opini publik dan analisi yang mendesak pemeriksaan terhadap kasus yang melibatkan dinasti Jokowi. 

Lantas, kasus-kasus apa saja yang melilit Jokowi? 

  • Kasus kereta cepat Whoosh 
  • Kasus dugaan adanya korupsi dalam pengerjaan proyek pembangunan jalan di Sumatera Utara yang menyeret nama menantu Jokowi, yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, yang disebut oleh Rocky siap diperiksa oleh KPK. 

Menurut Rocky Gerung , "menghibahkan Projo ke Gerindra" adalah upaya untuk meredam gelombang kritik tersebut.

Ia bahkan memprediksi akan terjadi "gempa bumi politik baru" atau "radical break" dalam waktu dekat, di mana dugaan tukar tambah antarelite ini akan terkuak.

"Mungkin dalam satu minggu ini ya akan ada berita baru tuh tentang kasus-kasus yang menyangkut dinasti Pak Jokowi itu," ujar Rocky.

Ia menambahkan, konstruksi kasus yang menyangkut dinasti Jokowi, mulai dari kasus Fufufafa (istilah Rocky untuk kasus tertentu), ijazah Jokowi, dugaan ijazah palsu Gibran Rakabuming Raka, hingga kasus Whoosh kini semakin lengkap. 

Hal ini memicu pertanyaan tentang apakah transaksi politik antara kepentingan kekuasaan Jokowi di masa lalu dengan kepentingan Presiden Prabowo Subianto hari ini akan menghasilkan dinamika politik baru yang signifikan.

Budi Arie Minta Izin Projo gabung Gerindra 

Sementara itu, Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, menyebut para relawan Projo tak masalah jika dirinya bergabung ke Partai Gerindra.

Adapun Budi telah meminta izin kepada seluruh relawan Projo untuk bergabung ke Partai Gerindra.

Projo adalah organisasi kemasyarakatan di Indonesia yang awalnya dikenal sebagai relawan pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi), namun kini telah berkembang menjadi ormas yang lebih luas dan independen.

"Saya meminta izin kepada seluruh anggota Projo untuk saya bergabung ke Partai Gerindra, kan saya baru minta izin. Diizinin nggak sama yang bergabung ke Partai Gerindra? Kan kita belum bergabung," kata Budi usai pelaksanaan Kongres ke-3 Projo di Jakarta, Minggu (2/11/2025).

Eks Menteri Koperasi itu mengatakan relawan Projo menyerahkan sepenuhnya keputusan untuk berpartai kepada dirinya. 

"Menyerahkan sepenuhnya kepada saya untuk mengambil langkah-langkah untuk bergabung dalam Partai Gerindra," kata dia.

Selain itu, Budi Arie Setiadi, membantah anggapan soal pihaknya yang hanya ikut-ikutan mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Dia menegaskan bahwa sejak awal, Projo sudah mendukung Prabowo.

"Saya sudah bilang bahwa Projo ini sejak awal mendukung Pak Prabowo," kata Budi di Hotel Sahid, Jakarta, Minggu (2/11/2025).

Dia mengatakan bahwa bahwa Projo adalah organisasi pelopor untuk mendukung Prabowo.

"(Jadi) bukan ikut-ikutan mendukung Prabowo, begitu ya," pungkasnya.

Sebelumnya, Budi Arie Setiadi kembali terpilih sebagai Ketua Umum Projo hasil Kongres III di Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (2/11/2025).

Ketua pimpinan sidang, Freddy Damanik, membacakan hasil pleno yang menetapkan Budi Arie sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Projo sekaligus ketua formatur penyusun kepengurusan baru.

"Hasil kesepakatan bersama atau aklamasi seluruh peserta seluruh Kongres Projo ke-III memutuskan menetapkan Budi Arie Setiadi sebagai Ketum DPP Projo periode 2025-2030 dan sebagai Ketua Formatur mengatur kepengurusan DPP Projo," kata Freddy. 

Budi Arie Koordinasi Jokowi

Ketua Umum DPP Projo Terpilih periode 2025-2030 Budi Arie Setiadi mengungkapkan, pihaknya segera melaporkan hasil Kongres III ke Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

"Tadi pagi juga kami sudah berkomunikasi dengan Pak Jokowi via telepon, juga kita akan sampaikan dalam waktu yang tidak terlalu lama, kami akan melaporkan seluruh hasil dan rekomendasi Kongres III Projo ini kepada beliau," kata Budi Arie.

Selain kepada Jokowi, kata Budi Arie, hasil Kongres III Projo akan disampaikan kepada Presiden RI Prabowo Subianto.

"Rekomendasinya dan resolusinya akan kita serahkan kepada Pak Presiden Prabowo," ucap mantan Menteri Koperasi RI itu.

Adapun, Kongres III Projo juga menghasilkan lima resolusi.

Yakni mendukung dan memperkuat pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka; mendukung dan memperkuat agenda politik Presiden Prabowo sampai 2029; Projo melakukan transformasi organisasi dalam menjawab tantangan dan situsi nasional saat ini; Projo mendorong politik persatuan nasional; dan Projo akan membantu pemerintah mencapai visi Indonesia Emas 2045.

(***) 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak