Rocky Gerung Bongkar Isu Keretakan Purnawirawan TNI: Gegara Pemakzulan Gibran?

R24/zura
Rocky Gerung Bongkar Isu Keretakan Purnawirawan TNI: Gegara Pemakzulan Gibran?
Rocky Gerung Bongkar Isu Keretakan Purnawirawan TNI: Gegara Pemakzulan Gibran?

RIAU24.COM -Pengamat Politik Rocky Gerung buka suara soal isu keretakan yang mulai tercium di kalangan para Purnawirawan TNI.

Hal ini muncul usai adanya dorongan soal pemakzulan Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka.

Rocky menilai adanya keretakan di kalangan Purnawirawan TNI tersebut lantaran ada perbedaan pendapat soal isu pemakzulan Gibran.

Sebagian dari mereka bersifat netral, namun ada juga yang mendorong pemakzulan.

Selain itu tidak sedikit juga yang menganggap bahwa pemakzulan itu hal yang keterlaluan.

“Justru terbaca ada keretakan di kalangan Purnawirawan TNI itu,” ujar Rocky, dikutip dari youtubenya, Kamis (25/9/25).

“Sebagian mendorong pemakzulan, sebagian bersifat netral, sebagian justru menganggap pemakzulan itu semacam kebablasan. Pak Luhut mengambil posisi itu karena beliau ada di pihak pemerintah,” tambahnya.

Rocky menyebut bahwa ide soal pemakzulan tersebut merupakan ide yang konstitusional yang seharusnya dibiarkan tumbuh begitu saja.

Meskipun menurut Rocky pemakzulan terhadap Gibran tersebut cukup sulit untuk ditempuh, lantaran komposisi politik DPR masih dikendalikan oleh Koalisi Merah Putih.

“Tetapi ide tentang pemakzulan itu ide yang konstitusional,” ucap Rocky.

“Jadi biarkan ide itu tumbuh walaupun sulit. Karena komposisi – komposisi politik di DPR itu tetap dikendalikan oleh koalisi Merah Putih yang mayoritas disitu itu,” sambungnya.

Perselisihan karena beda presepsi soal isu pemakzulan Gibran itu menurut Rocky sudah hal yang biasa.

Menurutnya, Partai besar seperti PDIP tentu akan memiliki poin tersendiri mengapa Gibran harus dimakzulkan, sehingga tidak bisa bertindak begitu saja.

“PDIP tentu punya poin yang lain, karena pengalaman partai itu dengan Pak Jokowi dengan Gibran juga dengan sendirinya berbeda dengan pengalaman Pak Luhut yang membantu Pak Jokowi,” ujarnya.

“Jadi kita harus membiasakan bahwa itu perselisihan presepsi biasa aja. Tentu PDIP tidak mungkin mengatakan bahwa pemakzulan itu yang dilakukannya. PDIP tetap punya poin kenapa mesti dimakzulkan. Karena tadi, pengalaman otentik Megawati dengan Jokowi, pengalaman otentik PDIP dengan Gibran itu adalah sesuatu yang betul – betul eksistensial,” tambahnya.

Sementara pernyataan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan yang menyebut pemakzulan adalah hal yang kampungan, menurut Rocky sudah sebagai tanggapan standar.

Rocky mengatakan istilah kampungan memang sudah terbiasa terdengar bahkan diungkapkan oleh anak – anak Jakarta.

“Kita juga bisa pahami kenapa Pak Luhut mengatakan bahwa Pemakzulan itu adalah kampungan. Ya biasa itu, kita kan mengerti istilah kampungan, yang memang diucapkan dalam standar komentar dari Pak Luhut,” urai Rocky.

“Ya ungkapan anak Jakarta juga begitu sebetulnya ‘ah kampungan lu’, ya kira – kira begitu,” tegasnya menambahkan.

Rocky mengungkapkan adanya isu keretakan elit dan semacamnya itu diharapkan tidak terdengar Masyarakat, karena akan mengundang keributan hingga guncangan politik.

“Yang paling penting jangan sampai keretakan elit ini merembes ke masyarakat.” ungkapnya.

“Karena kita lagi berupaya untuk merapikan demokrasi, supaya kalau ada goncangan di dalam politik, kita sama – sama paham bahwa kita mesti jangan rusak gelombang – gelombang demokrasi,” imbuhnya.

Sebelumnya, Luhut sempat melontarkan pernyataan kontroversial terhadap kelompok yang mengajukan petisi pemakzulan Gibran.

Luhut menilai Tindakan tersebut sebagai bentuk ketidaktaatan terhadap konstitusi.

Pernyataan ini menuai sorotan, terutama diarahkan kepada sejumlah tokoh senior termasuk  purnawirawan TNI.

Luhut juga menyebut bahwa pihak penggagas pemakzulan Gibran ini sebagai “kampungan”.

Hal ini menuai kritikan dari berbagai pihak, karena dianggap tidak menunjukkan sikap kenegarawanan.

(***) 
 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak